Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Terhapusnya data keungan di Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Kabupaten Sampang, menjadi catatan penting bagi Pemerintah Kabupaten Sampang dari segi keamanan untuk ditingkatkan.

Pasalnya, usia terbobolnya data SIPKD Kabupaten Sampang sempat dimintai uang tebusan oleh pihak Hacker untuk bisa mengembalikan semua data tersebut. Namun, Pemkab Sampang justru memilih untuk mengentri ulang, karena sebagian data yang ada di dalamnya sudah ter backup.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang, H. Yuliadi Setiyawan menurutnya saat ini semua sudah selesai, hanya saja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sampang harus melakukan entri ulang data yang hilang.

“Sebetulnya tidak ada masalah, hanya saja OPD harus lembur melakukan entri ulang, karena memang sebagian data di dalam sudah ter backup sebelumnya, jadi cuma sebagian,” katanya, Kamis (17/07/2020).

Menurutnya, pihak Hacker sempat meminta tebusan sekitar setengah milyar untuk bisa mengembalikan data-data itu. Namun, Pemkab menolak karena juga tidak ada anggaran untuk itu.

“Sempat minta tebusan, memang bukan berupa uang tebusan, tapi kita diminta untuk membeli koin atau apa itu istilahnya, tapi kita tolak. Uang siapa yang mau dikasih ke Hacker, lebih baik kita entri ulang,” ungkapnya.

Disinggung mengenai adanya asumsi jika masuknya Hacker akibat dugaan permainan orang dalam, Wawan sapaan akrab Sekda Kabupaten Sampang menilai tidak keuntungan untuk pelaku jika memang orang dalam.

“Berdasarkan laporan yang kami terima itu murni karena serangan Hacker, kalau tidak salah Hacker kemarin asal Amerika di situ alamatnya lengkap kemarin. Jika itu memang ulah orang dalam misalnya saya pikir tidak ada keuntungan, dan untuk apa juga berbuat tidak ada untungnya,” jelasnya.

Kendati begitu, ia menekankan terhadap Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Sampang untuk bertindak dan menangani hal itu serta meningkatkan keamanan server yang ada.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Kominfo seketika itu, setelah semua teratasi kami meminta untuk keamanan server ditingkatkan, dan jika perlu akan kami anggarkan juga nanti,” pungkasnya. (Adie)

E-KORAN