BONDOWOSO, terbitan.com – Wakil Bupati Bondowoso Drs. Irwan Bachtiar Rahmat kepada wartawan menyampaikan bahwa Januari 2020 semua PKL (Pedagang Kaki L]ima) yang ada di Alun-alun RBA Ki Ronggo segera pindah tempat yang sudah tersedia.
Pasalnya, upaya pemkab Bondowoso telah selesai membangun wisata kuliner Jembatan Ki Ronggo. Namun sampai saat ini, tidak ada satupun PKL yang menempatinya.
“Nanti lambat laun, setelah kita bangun alun-alun dan sudah tidak boleh ada kegiatan PKL dan bursa mobil karena nanti ada tempat khusus. Sementara alun-alun akan dibuat lahan terbuka hijau,” katanya.
Diakui Wabup Irwan, hasil kesepakatan awal, bahwa PKL itu tidak boleh buka di pagi hari, hanya malam hari saja. “Namun apa yang terjadi, mereka malah buka siang malam,” ujarnya saat pembukaan Bazar Ramadhan di Alun-alun Ki Ronggo, Selasa (7/05/2019).
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Bazar Ramadhan untuk menggerakkan dan memberdayakan UMKM. Sejatinya, Bazar Ramadhan ini akan menjadi icon wisata kuliner.
“Ini memang agenda ivent tahunan melalui Ijen Festival. Kita juga akan terus memberikan pembinaan melalui fasilitas yang ada kepada pengusaha kuliner,” ungkapnya.
Kepala Disparpora, Harry Patriantono, mengatakan dipindahnya pelaksanaan Bazar Ramadan dari yang biasanya di Halaman depan Disparpora ke pusat kota. Alasannya, karena jumlah peminat baik pelaku usaha maupun pengunjung cukup tinggi.
“Di depan Dinas Pariwisata tidak memungkinkan, baik rekayasa lalu lintas, kemudian kenyamanan pengunjung. Sudah tidak muat sehingga memang kita pindah ke alun-alun untuk mengakomodir keinginan teman-teman, para pengusaha,” jelasnya.
Disebutkannya bahwa selain kuliner, Ramadhan 1440 H ini, juga dicampur dengan fashion, dan ada industri kreatif. Walaupun substansi awalnya memang kuliner, tapi sekaligus dikemas menjadi salah satu objek kunjungan, agar orang-ornag datang ingin melihat bazar di Bondowoso.
“Inilah sinergi. Ini adalah bukan hanya evennya Pariwisata, ini evennya Kabupaten Bondowoso yang melibatkan banyak OPD,” pungkasnya.
