Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Himbauan mempercepat pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) di setiap wilayah tampaknya sedikit tak diindahkan di Kabupaten Sampang oleh Pemerintah Desa setempat.

Terjadinya keterlambatan pencairan BLT Dana Desa hingga saat ini terjadi hampir dua bulan lantaran kendala pendataan dan pembuatan rekening keluarga penerima manfaat (KPM).

Suhanto, SE. Kepala Bidang Bina Pemerintah Desa (Bina Pemdes) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang membenarkan adanya Desa yang memang tidak siap mencairkan BLT Dana Desa sebelum lebaran seperti anjuran percepatan pemerintah Provinsi maupun pusat.

“Mungkin takut fitnah atau apa gitu ya, karena serba dilema pencairan BLT Dana Desa tanpa rekening ini, mungkin untuk menghindari fitnah kalau memakai rekening sementara percepatan ini tanpa rekening,” ujarnya pada Terbitan.com, Rabu (20/05/2020).

Disinggung mengenai Fitnah dimaksud, menurut Suhanto jika hanya BLT DD yang dicairkan kemudian bantuan yang lain belum cair akan menjadi fitnah terhadap Pemerintah Desa bagi masyarakat yang belum terkover.

“Maunya masyarakat kan kebagian semua atau terkover, karena kalau bicara dampak semua memang ter dampak atas virus corona (Covid-19) ini, perpaduan data antara BLT DD dan Kemensos memang bikin rancu sehingga sejumlah Desa enggan untuk mengikuti percepatan BLT DD karena takut tumpang tindih,” jelasnya.

Kendati demikian, Suhanto mengaku selalu menekan Pemerintah Desa untuk segera menyelesaikan data-data penerima BLT DD tersebut. Namun, kendala tetap terjadi pada kesiapan Desa itu sendiri.

“Tidak kurang-kurang kami menekan agar Desa segera menyelesaikan datanya untuk segera membuka rekening, kalau seperti ini kapan akan rampung pembuatan rekening ini, tapi kesiapan Desa masih minim,” tandasnya.

Saat ditanya Desa mana saja yang belum siap atau tidak bersedia mencairkan BLT Dana Desa sebelum lebaran, Suhanto mengaku tidak hafal, yang jelas menurutnya banyak yang tidak siap atas kendala yang sudah disebutkan.

“Untuk data Desa yang tidak siap mencairkan sebelum Hari Raya saya tidak hafal yang jelas banyak, dan kendalanya seperti yang saya sebutkan karena data yang belum Valid,” pungkasnya. (Adie)