Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Seluruh Bupati dari empat Kabupaten di Pulau Madura bersama Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) dengan pembahasan banyak hal.

Pertemuan Ulama dengan para Pimpinan Daerah se Madura itu berlangsung di Pendopo Trunojoyo Kabupaten Sampang, Rabu (2/6/2021) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut membahas banyak hal termasuk perekonomian, pembangunan dan keagamaan khususnya di wilayah Madura.

Selaku tuan rumah Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, hadir langsung pula dalam pertemuan itu Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron, Bupati Pamekasan H. Badrut Tamam dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan juga mendampingi Bupati, Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat.

Sementara dari kalangan ulama, hadir juga Ketua Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) K.H Muhammad Rofi’i Baidhawi, Sekjen BASSRA KH Syafik Rofii, Korda BASSRA Bangkalan KH Imam Buchori Kholil, Korda BASSRA Sampang KH Muhammad Aunul Abied, KH Syafiuddin Abdul Wahid, KH Mahrus Malik, Korda BASSRA Pamekasan KH Ali Rahbini, KH Muhdlar Abdullah, Korda BASSRA Sumenep Dr. KH Ahmad Fauzi Tidjani, KH Mohammad Solahuddin.

Menurut Ketua BASSRA Mohammad Rofik Baidowi mengatakan dipilihnya lokasi Kabupaten Sampang sebagai tempat pertemuan berdasarkan kesepakatan pada pertemuan internal BASSRA yang dilangsungkan sebelumnya.

“Kenapa pertemuan ini kita langsungkan di Sampang, hal ini sesuai kesepakatan dalam pertemuan BASSRA sebelumnya,” ujarnya.

Pihaknya bersyukur seluruh Bupati di Madura bisa hadir dan berkeyakinan jika seluruh stakeholder di Madura menyatu maka tak ada suatu permasalahan yang tak akan selesai.

“Kita disini berkumpul memberikan masukan dan menjadi ajang silaturahmi antara Ulama dan Umara, penyatuan persepsi untuk kemajuan Madura,” ucapnya.

Pihaknya menyampaikan hasil rumusan pertemuan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan Halal Bihalal akbar dengan seluruh Ulama BASSRA yang diagendakan dilaksanakan di Sumenep dua Minggu yang akan datang.

Di tempat yang sama, Sekjen BASSRA K.H Syafik Rofii berharap pertemuan tersebut membawa manfaat untuk kemaslahatan masyarakat Madura.

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan bahwa pertemuan tersebut diawali dari undangan dari BASSRA yang menginginkan seluruh Bupati di 4 Kabupaten menyatukan persepsi.

Selaku tuan rumah, pihaknya menyampaikan bahwa memiliki keinginan yang sama untuk penyatuan persepsi dan menghilangkan ego sektoral untuk kemajuan Madura.

“Kami sepakat untuk menghilangkan ego sektoral untuk Madura, harapan kami terus terjalin silaturrahmi yang baik antara ulama dan umara,” ungkapnya.

Menurutnya banyak isu yang berkembang seperti halnya peredaran narkoba memang masih sangat masif namun masih bisa ditekan secara signifikan.

“Masalah narkoba terjadi di semua daerah di Madura, kami mengajak ulama untuk berperang melawan narkoba karena PR ini tanggung jawab bersama,” ucapnya.

Lebih lanjut, perihal Wisata di Kabupaten Sampang diungkap oleh Mantan Anggota DPR RI tersebut tidak akan ada wisata di wilayahnya yang melanggar norma agama dan masyarakat.

Pihaknya berharap keamanan dan situasi di Madura cenderung kondusif sebab jika ada investor hendak masuk ke suatu daerah maka hal tersebut yang ditanya terlebih dahulu.

H. Idi juga berharap Jalan Lingkar Selatan akan rampung agar nantinya tidak selalu terjebak macet di pasar tumpah daerah Bangkalan.

“Banyak orang Madura yang sukses di Nasional, ada Pak Mahfud MD kemudian Pak Said Abdullah selaku Ketua Banggar DPR RI kalau semuanya bersatu pasti akan dipermudah segala hal semisal Madura dibangun Tol untuk mempermudah akses,” ujarnya.

Selain itu, dihadapan para ulama, permasalahan konflik Syiah yang bertahun-tahun terjadi akhirnya kini telah selesai dan saat ini telah kembali ke ajaran Aswaja.

“Kami niatkan semuanya untuk ibadah, semoga melalui pertemuan ini karena niat baik seluruh kepala daerah di Madura terwujud,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan jika program dalam pemerintahannya tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya dan mengapresiasi digelarnya pertemuan pada kesempatan tersebut.

Pihaknya juga telah mengundang seluruh pengusaha sukses asal Madura yang ada di perantauan pada saat halal bihalal sepekan setelah Idul Fitri sebelumnya.

“Semua Bupati saya rasa memiliki komitmen yang sama, termasuk masalah wisata syariah dan pemberantasan narkoba,” ucapnya.

Bupati Pamekasan Badrut Tamam dalam kesempatan tersebut menyampaikan ada beberapa prioritas sektor yang menjadi fokus pembenahan termasuk salah satunya pendidikan, kesehatan dan perekonomian.

Pihaknya juga selalu mendorong Grand Image Madura untuk lebih baik dengan bergandengan tangan bersama ulama.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi dihadapan ulama BASSRA sepakat jika pemberantasan narkoba perlu dilakukan hingga ke akar-akarnya agar generasi muda di Madura tidak terjerumus ke hal yang sangat bertentangan dengan agama.

Menurutnya, di Sumenep tantangannya sangat besar sebab banyak daerah kepulauan yang mempermudah masuknya pintu peredaran narkoba namun dari hal tersebut juga menyimpan hal positif seperti banyaknya destinasi wisata.

“Kami juga sudah memasang larangan bagi turis asing yang ke Sumenep berpakaian tidak sopan, karena kultur sosial dan agama disini berbeda dengan di Bali misalnya,” pungkasnya.

Pantauan di lapangan, setelah melakukan diskusi bersama, keempat Bupati di Pulau Madura tersebut melanjutkan ramah tamah dengan para ulama yang tergabung di BASSRA.

E-KORAN