Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Menjelang pelaksanaan Festival China Town, yang tinggal beberapa hari saja. Dalam rangka Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke 200 tahun 2019 mendapatkan respon yang pro dan kontra dari warga asli Bondowoso.

Warga yang pro dan yang kontra itu, setelah di pecinan suda terpasang lampu lampion berwarna merah. Mulai dari Jalan PB Sudirman, dari ujung Barat sampai Timur penuh dengan lampu khas China.

Rizal Efendi, yang mengaku warga asli Bondowoso, warga Desa Locare Kecamatan Curahdami, saat bekerja sebagai pegawai toko di Pecinan, mengatakan, banyaknya lampion didepan tokonya. Ia merasa lebih kepada suasana imlek.

Menurutnya, hari jadi Bondowoso, harusnya lebih kepada penampilan budaya asli Bondowoso. Karena ini moment peringatan Harjabo.

“Seharusnya yang ditampilkan budaya asli Bondowoso. Kalau seperti ini kayak suasana Imlek. Saya kurang setuju dengan suasana ini karena seperti Imlek,” katanya di sela-sela istirahat kerja, Rabu (26/6/2019).

Namun demikian, lebih bagus jika warga Bondowoso bisa berpartisipasi, atau diberi peluang untuk berjualan di festival Harjabo.

“Karena itu memperbaiki ekonominya. Kalau ini hanya khusus orang China merugikan buat kita. Ini kota kami,“ katanya.

Ia pun berharap, nanti di festival China town itu, makanan yang disajikan khasnya Bondowoso. Seperti tape dan makanan lainnya.

Sementara itu, Amsari (66), salah seorang pedagang kaki lima di Pecinan, tidak mempermasalahkan Festival China Town dengan banyaknya lampion yang sudah terpasang.

“Saya setuju saja, agar masyarakat berpikir lebih baik, lebih beragam lagi,” jelas warga Kelurahan Blindungan tersebut.

Sebab, dia merasa diuntungkan, dengan adanya festival yang dikemas dengan pasar malam itu. Karena nanti dia bisa berjualan.

“Saya sudah mendapatkan tempat. Nanti saya akan jualan Jasuke,” akunya saat dikonfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat menggaku sudah melibatkan etnis Tionghoa untuk melakukan kolaborasi Barongsai di festival tersebut.

“Akan saya undang pemilik busana, rumah makan yang ada di wilayah sana (Pecinan), supaya mereka akan ada program share,” katanya.

Artinya, diskon besar-besaran di momentum Harjabo nanti. Yakni juga ada jualan kuliner. Sementara sepanjang jalan di Pecinan akan ditutup.

“Acaranya setiap malam, pasar sore, car free night dengan lampion-lampion,” jelas Irwan beberapa waktu lalu.

Festival China Town dalam rangka Harjabo ke 200 Tahun 2019, atau Hari Jadi Bondowoso ke 200 ini. Merupakan pertama kalinya. (Dharma)

E-KORAN