Reporter : Admin Terbitan

PEKALONGAN, terbitan.com – Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan ketersediaan pangan bagi masyarakat yang mengalami lonjakan selama Bulan Ramadhan dan menjelang Idhul Fitri 1440 H. Salah satunya dengan cara menggelar Pasar Murah yang akan digelar di 27 kelurahan se-Kota Pekalongan. Kegiatan pasar murah terselenggara dengan adanya kerjasama antara Pemerintah Kota Pekalongan dengan menggandeng Bulog Sub Divre VI Pekalongan.

Pasar murah Ramadhan dibuka secara resmi oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE dan dihadiri oleh Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, Kepala Bulog Sub Divre VI Pekalongan, Rasiwan, Camat Pekalongan Timur, Sukirno, Lurah Noyontaansari, Sumadi, dan segenap Kepala OPD maupun yang mewakili di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Pembukaan pasar murah diselenggarakan di Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Selasa (7/5/2019).

Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz menyampaikan terimakasih kepada semua pihak khususnya Bulog yang senantiasa bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dalam pengadaan pasar murah yang digelar rutin setiap tahun ini untuk menekan dan menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok. Mengingat memasuki bulan Ramadan dan momen Idul Fitri, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihaknya khususnya Bulog yang selama ini telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dengan mensupport pengadaan pasar murah yang tiap tahun diadakan. Kami atas nama Pemkot Pekalongan tentu saja dengan kondisi yang diperlukan oleh masyarakat yaitu memasuki bulan puasa dan menjelang Idhul Fitri, semua harga-harga kebutuhan akan naik. Bagaimana kita menekan harga, menstabilkan harga kebutuhan pokok salah satunya kita membantu mensubsidi dan memberikan ke kelurahan-kelurahan secara bertahap sampe 14 hari ke depan melalui pengadaaan pasar murah,” ungkap Saelany.

Disampaikan Saelany, Pemerintah Kota Pekalongan menyediakan sekitar 10.800 paket sembako murah berisikan beras premium super 5 kg, gula pasir 2 kg, dan minyak goreng 1 L yang didistribusikan ke 27 kelurahan se-Kota Pekalongan. Paket murah tersebut diperuntukkan untuk masyarakat prasejahtera (kurang mampu) dengan hanya membayar sebesar Rp 66 ribu dari harga normal Rp96 ribu/paket untuk membawa pulang paket sembako yang dijual di pasar murah ramadhan. Jumlah paket tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 8000 paket sembako.

“Dalam pasar murah ini diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan paket sembako murah isinya 5 kg beras premium, 2 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng yang total harga sebenarnya Rp96 ribu, namun kita subsidi sebesar Rp30 ribu. Sehingga, masyarakat hanya perlu membayar Rp66 ribu. Total paket ada sekitar 10.800 paket naik dari tahun sebelumnya yang tadinya 8000 paket karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pekalongan selama bulan Ramadhan dan menjelang Idhul Fitri,” terang Saelany.

Pada waktu yang sama, Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE juga menyerahkan langsung sembako murah kepada masyarakat di Kelurahan Klego, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Selasa (7/5/2019). Menurut Afzan, jelang lebaran atau selama bulan puasa harga sembako dan kebutuhan rumah tangga merangkak naik. Untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat memang harus digelar Pasar Murah.

“Harga kebutuhan naik tetapi yang terpenting stok untuk masyarakat tidak kekurangan selama lebaran. Pasar murah ini memang tidak menyelesaikan masalah tetapi meringankan masyarakat Kota pekalongan untuk membeli kebutuhan pokok,” tutur Afzan.

Gelaran Pasar Murah sering dilaksanakan Pemerintah Kota Pekalongan bersama Perum Bulog. Afzan berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menekan harga belanja. Dengan paket sembako seharga Rp96.000, masyarakat bisa membayar dengan harga Rp66.000. “Tentu dalam pembagian sembako murah ini harus tepat sasaran. Dengan mekanisme yang dibuat oleh Bagian Perekonomian, saya berharap ini dapat meminimalkan aksi borong, jadi satu KTP hanya satu paket sembako,” tandas Afzan.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Pekalongan menuturkan kegiatan pasar murah ramadhan berlangsung dari tanggal 7 Mei s/d 29 Mei 2019 (selama 14 hari) untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga sembako pada bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idhul Fitri 1440 H.

“Pelaksanaan pasar murah mulai hari ini, 7 Mei hingga 29 Mei 2019. Setiap hari dilaksanakan di 2 titik/kelurahan bekerjasama dengan Bulog. Jumlah paket setiap kelurahan sebanyak 400 paket untuk masyarakat prasejahtera yang menerima kupon yang telah didata sebelumnya di masing-masing kelurahan,” ucap Betty.

Adanya peningkatan jumlah paket sembako di tahun 2019, dijelaskan Betty dikarenakan adanya penambahan anggaran sehingga pihaknya memaksimalkan pengadaan pasar murah tersebut. Pihaknya berharap pengadaan pasar murah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat prasejahtera dan tepat sasaran.

“Peningkatan jumlah paket sembako dikarenakan adanya penambahan anggaran, ada penambahan di tahun 2019 dibandingkan tahun 2018 dan kita maksimalkan di tahun ini bisa memenuhi 400 paket setiap kelurahan yang akan didistribusikan untuk di 27 kelurahan. Harapan kita bisa menstabilkan harga pasar, salah satu upayanya kita kerjasama dengan Bulog. Karena paketnya ini terbatas harapannya bisa sesuai sasaran yaitu masyarakat kurang mampu yang bisa mendapatkan kupon,” jelas Betty.

Salah satu warga Landungsari, kelurahan Noyontaansari, Taryumi mengaku senang adanya pengadaan pasar murah ramadhan dan Idhul Fitri ini.

“Harganya sepaket hanya Rp66 ribu, sangat murah, kalau di warung, pasar atau toko 60 ribu untuk 5 kg berasnya saja atau Rp 12 ribu/kg. Matur suwun nggih. Dengan adanya ada pasar murah ini Saya sangat senang apalagi saya janda yang hanya berpenghasilan sedikit sangat membantu mencukupi kebutuhan Saya selama puasa dan menjelang Idhul Fitri,” pungkas Taryumi.

E-KORAN