Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, terbitan.com – Kegaduhan menjelang penetapan Sekretaris Daerah (Sekda) definitif, Kabupaten Bondowoso, oleh Andi Wijaya, seorang politikus muda dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menjadi perhatian di beberapa kalangan aktivis.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LIBAS, Ahmad Fauzan Abdi mengatakan bahwa telah ada reaksi yang berlebihan dan anomaly oleh elit-elit politik dalam merespon komentar Andi Wijaya.

“Ada situasi yang aneh saat ini. Siapa seorang Andi Wijaya, DPRD belum dilantik, Ketua Partai tidak, orang berpengaruh atau pejabat juga tidak,” kata Aan, sapaan akrabnya Fauzan, Rabu (3/7/2019)

Menurutnya, entah mengapa banyak elit politik kebakaran jenggot saat Andi Wijaya berkomentar masalah polemik penetapan Sekda, padahal isu kegaduhan penetapan sekda Bondowoso, sudah menjadi komsumsi publik, dugaan terjadinya tarik ulur kepentingan, dan itu bukan isu lagi.

“Orang-orang yang mengaku politisi, dan elit politik seperti terlihat panik dengan pernyataan Andi Wijaya. Kejadian ini sangat tidak biasa, karena kapasitas Andi Wijaya bukan siapa-siapa dan bukan orang penting,” jelasnya.

Aan juga mengatakan bahwa kepanikan yang berlebihan dari elit politik, apalagi dari seorang pimpinan wakil rakyat. Sebenarnya telah membuka tabir polemik penetapan Sekda.

“Siapapun yang membantah dengan kepanikan atas penyataan Andi Wijaya, sebenarnya sudah membuka siapa aktor-aktor penyebab polemik penetapan sekda,” urainya.

Lebih tegas Aan, politikus itu bukan hanya Ketua DPRD, semua orang bisa jadi politikus, anggota partai juga politikus, pendukung dan relawan Bupati/Wakil Bupati juga dapat disebut politikus, tetapi mengapa elit-elit yang terkesan panik seakan menjadi tertuduh.

Kendatinya, secara tidak langsung, elit politik berupaya membungkam hak kebebasan berpendapat orang yang mengungkapkan sesuatu. Entah itu kebenaran ataupun kritikan.

Sementara undang-undang menjamin kebebasan seseorang untuk berpendapat. Jadi jangan bungkam hak berpendapat masyarakat Bondowoso.

“Jadi saya kira sudah jelas, pelaku polemik ini sudah terjawab siapa-siapa saja orangnya yang over reaksi dan panik terhadap kebenaran yang diungkap oleh Andi Wijaya,” tegasnya.

Dia juga menambahkan, seolah-olah beliau (Bupati red) seperti berjalan sendiri tanpa teman dan tanpa arah yang jelas. Sementara Bupati harus dapat menjaga “Marwah”nya sebagai Kepala Daerah.

“Jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja “menghilangkan” marwahnya sebagai Bupati,” pungkas Aan.

E-KORAN