Reporter : Admin Terbitan

SERANG, terbitan.com – Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memanggilnya dengan sebutan wakil presiden alias wapres. Hal ini diungkapkannya saat bersilaturrahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren miliknya yang berada di Tnara kabupaten Serang, Senin (22/4).

 “Saya meminta kepada kiai dan masyarakat untuk tidak memanggil saya dengan sebutan wapres dulu, karena kita semua masih menunggu penghitungan suara oleh KPU,” kata Ma’ruf Amin.

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siradj, Sekjen PBNU H Helmy Faishal, dan Rais Am PBNU KH Miftahul Ahyar.

Dirinya mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan pemilu presiden yang berjalan, aman, tertib, jujur, dan adil. “Saya mengucapkan puji syukur, karena dari hasil quick count, ternyata memenangkan pasangan Capres – Cawapres 01. Namun, baru penghitungan quick count, belum penghitungan riil dari KPU,” katanya.

Mustasyar PBNU itu juga mengucapkan puji syukur karena selama menunggu proses penghitungan suara di KPU, masyarakat tetap tenang dan kondusif. Maruf juga mengucapkan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama (NU). “NU kali ini utuh dan kompak. Peran NU dalam pilpres luar biasa,” katanya.

Maruf juga mengajak para pengurus NU untuk turut mengawal dan merawat negara Indonesia ke depan. “Agar Indonesia terus aman dan damai, tidak ada konflik-konflik dan mendorong agar bangsa Indonesia lebih sejahtera,” katanya.

E-KORAN