Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Bobroknya Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang dalam rekrutmen anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) terus menjadi pembicaraan publik, bahkan mulai tampak jelas adanya kongkalikong antara KPU dan Bawaslu dalam dugaan melancarkan aksi para mafia Pemilu.

Pasalnya, dugaan pelanggaran dalam rekrutmen PPS itu diketahui setelah KPU Sampang menetapkan anggota PPS di luar tahapan seleksi, yang artinya banyak tidak lulus tahapan seleksi tapi ditetapkan sebagai anggota PPS dan juga sebaliknya.

Yang paling aneh, Kasus yang saat ini dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) oleh sejumlah peserta seleksi itu sejak awal tidak tampak ada pengawasan dari Bawaslu Kabupaten Sampang bahkan terkesan bekerja sama melancarkan aksi para mafia Pemilu.

“KPU dan Bawaslu Sampang kongkalikong melancarkan aksi para Mafia Pemilu dalam menitipkan orangnya untuk menjadi anggota PPS,” ungkap SB (Inisial) seleksi PPS, Rabu (25/01/2023).

Diketahuinya, saat ini mulai kelihatan ada nama yang tidak lulus tes tulis. Namun, namanya muncul di tiga besar penetapan anggota PPS.

“Nama yang tidak muncul di hasil tes tertulis artinya tidak lulus dan tidak bisa ikut ke tahapan berikutnya yakni tes wawancara. Namun, namanya malah ada di hasil penetapan anggota PPS, ini kan jelas kecurangannya,” jelasnya.

Kendati begitu, ia menilai tidak adanya pengawasan sama sekali dari Bawaslu Kabupaten Sampang sehingga terkesan kongkalikong atau kerja sama.

Sementara Ketua KPU Sampang Addy Imansyah mengelak jika disebut ada anggota yang tidak lulus tes tulis kemudian dilantik, menurutnya semua sudah sesuai tahapannya.

“Semua yang dilantik dan diambil sumpah sudah melalui tes administrasi, tulis dan wawancara,” singkatnya.

Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Insiyatun, SH.I, MH. Saat dihubungi melalui pesan selulernya belum bisa memberikan jawaban.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI