Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, terbitan.com – Viral di video, penampilan seorang waria diatas panggung Pasar Rakyat di Alun-alun Raden Bagus Assra (RBA) Ki Ronggo. Dalam rangka Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke 200 hingga banyak menuai kritikan dari masyarakat.

Lantaran dalam penampilannya, Minggu 30 Juni 2019 diketahui waria tersebut bernama Intan sapaannya. Dia bernyanyi sambil “Goyang Heboh” dengan seorang pria.

Hal ini mendapat teguran keras dari tokoh terkemuka agama, KH Asy’ari Pasha sebagai rais syuriyah PCNU dan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bondowoso mengatakan, Harjabo ke 200 sudah dua catatan di MUI.

Menurutnya catatan itu, ada penyajian yang di pertontonkan kepada masyarakat yang tidak sesesuai dengan budaya dan tradisi warga Bondowoso. Bahkan, pihaknya sangat menyayangkan di Hari Jadi Bondowoso ke 200 kali ini.

“Dua catatan yang ada di kami yaitu Festival Pecinan dan Festival China town dan waria di atas panggung di pasar rakyat,” katanya, melalui telepon selulernya, Jum’at (5/7/2019)

Lebih tegas KH Asy’ari Pasha menjelaskan, Bupati Bondowoso adalah seorang Kiai. Jadi bawahannya harus tau mana yang layak atau tidaknya memberikan tontonan kepada masyarakat Bondowoso.

“Bupati Bondowoso harus menegur bawahannya sebagai penyelenggaraan Harjabo ini. mengingat semua dinas adalah bawahan bupati,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan, bupati Bondowoso saat Harjabo tidak hadir. Sehingga ketidak hadirannya menjadi pertanyaan besar bagi seluruh masyarakat Bondowoso.

“Artinya, apa bupati memang tidak setuju dengan penyajian diacara Harjabo, hingga tidak hadir. Pertunjukan itu menjadi catatan bagi MUI, untuk duduk bersama dengan bupati, agar kedepannya lebih baik,” pungkasnya.

E-KORAN