Reporter : Admin Terbitan

VIRAL, Terbitan.com – Sebuah unggahan di Facebook dari halaman Epicalyptic, akun bernama Li Jing mengatakan adanya 14 ekor gajah berkeliaran masuk di sebuah desa provinsi Yunnan, di wilayah barat daya China.

Saat itu desa yang ada di provinsi Yunnan sedang berada di dalam kondisi isolasi atau lockdown untuk menghentikan penularan virus corona. Kerumunan gajah itu rupanya mencari makanan seperti jagung atau makanan lain.

Namun mereka malah menemukan 30 liter minuman anggur jagung dan meminumnya sampai habis. Di suku Handiya, gajah memang terkenal pintar menemukan minuman yang mengandung alkohol.

Akan tetapi, berita viral ini ternyata tidak benar. Dilansir dari national geographic, tidak ada yang tahu dari mana foto-foto gajah itu berasal. Tapi sebuah berita dari China membantah kabar bahwa dua gajah mabuk dan pingsan di kebun teh di provinsi Yunnan.

Di dalam berita itu diceritakan dua ekor gajah yang kemudian mabuk dan jatuh pingsan di sebuah perkebunan teh. Tak lama, foto dua ekor gajah yang mabuk di kebun teh ini menjadi viral.

Akun pengguna Twitter bernama Parveen Kaswan pada Rabu (18/03/2020) lalu membagikan unggahan foto viral tersebut. Dia adalah seorang ahli konservasi dan petugas Dinas Kehutanan India.

Kaswan menyebutkan dalam kicauannya di Twitter bahwa gajah liar punya kemampuan ‘sense’ untuk minuman keras dan bisa tidur setelah meminumnya.

Gajah Asia (Elephas maximus indicus) mendiami padang rumput dan habitat hutan di berbagai negara di Asia Selatan.

Diperkirakan ada kurang dari 50 ribu di antaranya berada di alam liar, berdasarkan catatan World Wildlife Fund.

Namun di China, hanya ada 250 ekor gajah seperti itu yang tertinggal. Kaswan mengatakan, “gajah-gajah di China menghadapi kelangkaan.”

Kaswan juga mengunggah foto kawanan gajah yang mabuk dan pingsan itu ketika mereka sadar dan berkumpul bersama di antara barisan tanaman.

Di daerah hutan tempat gajah hidup, penduduk lokal sadar akan minat hewan liar tersebut pada alkohol buatan manusia.

Bahkan ketika orang memendam minuman keras mereka di dalam tanah, gajah bisa menemukannya.

Selain itu, gajah juga mampu menandai lokasi di mana mereka sebelumnya menemukan alkohol dan kembali lagi nanti untuk melihat apakah alkoholnya masih ada.

Ketika semua gajah itu sadar, orang-orang di desa itu menyembunyikan alkohol buatan mereka. Tapi tentu, gajah bisa menemukannya.

Gajah juga telah ‘menandai’ lokasi rumah warga yang menyembunyikan alkohol dan Kaswan tidak mengerti bagaimana gajah bisa mengetahui kalau alkoholnya disembunyikan.

Menurut Kaswan, gajah juga bisa jengkel jika melihat manusia minum alkohol dan mabuk karena mereka tidak dapat bagian.

Cerita rakyat Afrika tentang gajah yang suka minuman keras

Di Afrika Selatan, terdapat cerita rakyat yang menyatakan kalau gajah tertarik pada buah fermentasi dari pohon marula. Gajah bisa menikmati buah berwarna kuning emas cerah itu sampai mabuk.

Secara ilmiah, sebuah studi pada 1984 mengatakan bahwa inebriation pada gajah terjadi secara teoretis pada kadar alkohol dalam darah (BAC) dari 0.05-0.1g hingga 100 ml.

Hewan memiliki darah lebih sedikit secara proporsional daripada manusia, yang artinya, seekor gajah dengan berat tiga ton harus mengonsumsi sekitar 10 liter alkohol (pada 7 persen ABV) agar bisa mabuk.

Jadi, kekuatan anggur jagung yang diminum gajah-gajah itu tidak diketahui. Dari ‘insiden’ itu, dua gajah jantan pingsan dan terjatuh di tengah hamparan tanaman teh yang hijau.

Sumber : kompas.com

E-KORAN