Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Sebuah video asusila yang memperlihatkan sepasang muda- mudi diduga masih pelajar, kejadian terjadi Desa Gunung Eleh, viral di media sosial.

Rekaman yang bersumber dari Warga itu tersebar luas di WhatsApp Group.

Belakangan diketahui, aksi tak terpuji terjadi di sebuah kafe di Talon Highland Gunung Eleh.

Sedangkan video ini mulai menjadi bahan perbincangan sejak Kemarin 20 Mei 2022 Pagi.

Dalam tayangan Vidio yang beredar, warga sekitar terkejut melihat perbuatan asusila itu. Kemudian warga segera melakukan tindakan masuk k caffe sekitar pukul 13.30 WIB. Untuk menegur kepada pemilik Caffe tersebut.

Menurut keterangan salah satu pengunjung Caffe tersebut pada terbitan.com mengaku hal itu berawal dari mereka yang memesan minuman dan sempat duduk di Gazeboo.

“Tak berapa lama, keduanya naik ke gubuk salah satu tempat yang memang kosong, alias tidak ada pengunjung lainnya,” ucap RH pada awak media.

Dalam video yang viral di sejumlah Group WhastApps itu tampak sempat terjadi obrolan, lalu kemudian sosok pemuda pria tampak aktif untuk berbuat tak senonoh yang diikuti sang cewek.

“Mereka tidak tahu, bahwa gerak-gerik selama berbuat asusila itu telah terekam oleh satu pengunjung,” ceritanya.

Dari kejadian tersebut, pihak kafe sangat menyesalkan adanya perbuatan mesum yang dilakukan oknum Pemuda di tempat umum.

Sampai akhir-akhir ini dari pihak warga sedang menunggu hasil tindakan dari pemilik caffe tersebut ada yang mengatakan bahwa caffe itu harus segera di tutup dan sangat meresahkan di Desa kami sampai-sampai perbuatan itu di biarkan begitu saja oleh si pemilik caffe & belum ada tindakan sama sekali. Dan selang kejadian asusila di caffe tersebut bukan hanya sekali dua kali sepertinya setiap ada pengunjung pasti ada perbuatan tidak senonoh yang tak pantas untuk di lihat.

“Kami berharap tidak ada kejadian seperti ini lagi, apalagi ini dilakukan oleh pelajar/pemuda yang memang tidak sepantasnya dilakukan,” terangnya.

Warga berharap dengan kepergoknya pasangan itu akan dapat memberikan efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya.

“Semoga dengan kepergoknya, mereka bisa sadar dan tidak melakukan perbuatan tersebut lagi,” harapnya.

E-KORAN