Reporter : GN. Samoale

SANANA, terbitan.com – Terancam abrasi, masyarakat Desa Auponhia Kabupaten Kepulauan Sula membutuhkan talud pemecah ombak.

“Keberadaan talud pemecah ombak di Desa Auponhia sangat dibutuhkan karena saat musim angin selatan dan timur wilayah pesisir perkampungan warga rentan terjadi abrasi akibat hantam ombak besar,” kata masyarakat Desa Auponhia, Usman (56) Senin (28/10/2019).

Usman mengatakan, rumah warga yang berada di dusun I tepat di pinggir pantai terancam akibat abrasi pantai yang terjadi pada setiap musim angin timur dan selatan. Pada musim tersebut, ombak di wilayah pesisir pantai Desa Auponhia, Timur dan selatan cukup keras sehingga tanah atau pasir tempat rumah warga berdiri terkikis ombak

“Ombak pada musim timur dan selatan wilayah Kecamatan Mangoli Selatan cukup keras karena wilayah pesisir wilayah kecamatan tersebut berhadapan langsung dengan Laut Banda yang gelombang lautnya terkenal ganas,” ujar dia.

Menurut Usman, Pemerintah Kecamatan Mangoli Selatan bersama masyarakat menjadi bagian dari Kabupaten Kepulauan Sula, berkali-kali mengusulkan pembangunan talud pemecah ombak di wilayah kecamatan tersebut.

Namun, hingga kini Pemda Kepulauan Sula menjadi kabupaten sejak 19 tahun ini usulan masyarakat desa Auponhia belum mendapat respons. Oleh karena itu, setiap kali musim angin timur dan selatan, permukiman warga yang berada tepat di bibir pantai selalu dalam ancaman abrasi, karena hantaman ombak yang cukup keras.

“Kami berharap pembangunan talud pemecah ombak di wilayah pesisir Desa Auponhia yang berhadapan langsung dengan laut Banda itu, akan menjadi perhatian pemerintah setempat,” katanya {GNS}

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI