Reporter : Admin Terbitan

JAKARTA, terbitan.com – Kapolres Metro Jakarta Timur KBP Ady Wibowo melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) bersama dua belas perwakilan elemen buruh wilayah Jakarta Timur, di Ruang Rupatama Lt 3 Mapolres Jakarta Timur, Selasa (30/04/2019).

Rakor, selain perwakilan buruh juga dihadiri Kasat Intelkam dan Kasat Binmas. Menurut Ady Wibowo rakor yang dimulai sejak Pukul 15.00 Wib ini dinilai sangat penting karena berkaitan denga hari buruh atau Mayday yang jatuh pada Rabu 1 Mei 2019. “Kami pihak Polri khususnya Polres Metro Jakarta Timur punya kewajiban untuk mengamankan kegiatan rekan-rekan buruh yang akan merayakan Mayday baik yang di Walikota maupun yang akan menuju Istora Senayan,”ujarnya.

Untuk itu, Kapolres mengharapkan kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya para buruh di hari gelaran mayday tidak akan melakukan sweeping, tidak memasuki jalan toll dengan menggunakan kendaraan roda 2 untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau berpotensi adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (guantibmas).

Sekretaris Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Viki Erdiansyah menyampaikan bahwa pihaknya menterjemahkan kegiatan mayday di bundaran HI bersama elemen buruh Kasbi lainnya.

Untuk diketahui, sambungnya bahwa organisasi Kasbi tidak ada kaitan dengan politik dan tidak mendukung salah satu paslon, walaupun ada itu pun hanya bersifat pribadi.”Kasbi sudah mengirim surat pemberitahuan aksi di bunderan HI dan sudah bertemu dengan Kapolda Metro Jaya,”ungkapnya.

Aksi pada moment Mayday, kata Viki hanya sebatas menyampaikan sepuluh tuntutan rakyat (Sepultura), diantaranya adalah mengenai upah layak nasional, phk sepihak, kesataraan gender dan revisi permenaker no 16.

Jadi aksi ini, ucap viki terkait Sepultra tidak ada yang lain apalagi menyangkut politik atau people power.”Kami berharap kepada pihak Polri untuk menangkal adanya opini yang menakutkan tentang people power,”imbuhnya.

Sedangkan, Ketua FSP LEM SPSI, Endang Hidayat menjelaskan bahwa FSP LEM SPSI akan melakukan kegiatan pengerahan massa dengan titik kumpul Bundaran Pajak KIP Cakung dengan jumlah massa 2500 orang yang berada di seputar Tugu Tani, Disnaker dan kantor gubernur. Adapun berbagai tuntutan akan disampaikan yakni tuntutan : PP 78 dan Realisasi upah minimum sektoral DKI Jakarta.” LEM SPSI dalam mayday akan mengirim massanya ke Walikota Jakarta Timur untuk mengikuti perayaan buruh,”terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua FSP Kimia Energi, dan Pertambangan, Ilham serta Ketua Serikat Buruh Sayap Mas Utama, Supardi. Keduanya melakukan pengerahan massa di titik yang telah disepakati dengan kekuatan massa tak kurang dari 100 orang. Keduanya juga menyampaikan bahwa
dalam aksi pengeraham massa akan tetap menjaga hubungan baik dengan TNI Polri dan Pemerintah Daerah.

Dengan keterbukaan yang dipaparkan dalam rakor secara detail, Kapolres Ady Wibowo setuju dengan pemikiran Ketua Kasbi, Viki bahwa people power sebenarnya adalah tgl 17 April 2019 di mana 83 persen masyarakat Indonesia menyuarakan hak pilihnya, apabila ada people power yang lain itu adalah inkonsistusi. “Jadi mayday adalah pesta buruh yang dapat menyenangkan semua pihak,”ujar Ady.

Karenanya, Ady menuturkan, Polri mempunyai perhatian khusus terhadap buruh, Kapolri sudah menyiapkan despidana perburuhan pada tingkat Polda – polda. Artinya, dalam pelaksanaan mayday, Polri harus berdampingan dengan buruh untuk mencegah adanya pihak ketiga yang memanfaatkan situasi dan Polri akan mengawal perayaan buruh agar kondusif.

Ady meminta para korlap dilapangan dapat menjaga situasi tetap kondusif, dan Polri memastikan akan melindungi, melayani buruh dan akan mengakomodir setiap permasalahan yang terjadi terhadap buruh.

Ady menegaskan hubungan harmonis Polri dengan buruh senantiasa di jaga bukan hanya saat perayaan mayday, tetapi akan terus menyambung di kegiatan laiinya.

Untuk diketahui bahwa Polri, akan melaksanakan kegiatan preventif policing untuk menciptakan situasi yang kondusif.”Pada kegiatan

E-KORAN