Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Keseruan berburu ikan di Bendungan Sampean Baru Kecamatan Tapen Bondowoso, diikuti oleh ratusan warga. Tak hanya itu, warga yang hendak mencari ikan, juga datang dari Situbondo, di kegiatan ‘asatan’, Minggu (1/11/2020).

‘Asatan’ merupakan Bahasa Madura, yang artinya adalah proses penggelontoran air atau pengurasan air. Baik dari bendungan, sungai, sumur dan sebagainya.

Bendungan Sampean Baru merupakan bendungan terbesar. Banyak ikan di bendungan tersebut. Sehingga saat terjadi asatan, ratusan warga tumplek blek di sana untuk berburu ikan.

Tampak ratusan warga tersebut, membawa peralatan untuk menangkap menangkap ikan. Misalnya jaring, tak lupa juga membawa wadah, karung dan sebegainya.

Musayanah salah satu warga Desa Pasarejo Kacamata Wonosari mengaku senang mendapatkan ikan lele raksasa, berukuran sangat besar, sekira panjang 1 meter dan berat 10 kg.

“Saya sangat senang telah berhasil mendapatkan ikan lele besar. Ikan lele ini tidak saya jual, karena akan di konsumsi bersama keluarga dirumah,” katanya.

Ia datang ke bendungan sampean baru sejak pukul 06.00 – 16.00 WIB. Namun lelahnya terbayar sejak dia mendapat ikan lele besar.

Sementara Nanang Suryana selaku perwakilan UPT Sampean Baru mengatakan penggelontoran itu sangat penting untuk dilakukan. Supaya dapat mengurangi sendimen yang ada dibendungan.

“Gelontoran ini harus dilakukan. Sebab, kalau tidak dilakukan maka akan terjadi penumpukan sendimen di bendungan, ” katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa penggelontoran ini sudah lama tidak dilakukan, yakni mulai tahun 2017 hingga 2020.

Adapun warga yang memanfaatkan gelontoran ini hanya semata mata untuk menangkap ikan secara bersama sama.

“Gelontoran baru ada sekarang. Sehingga warga antusias, dan datang dari berbagai daerah. Bisa juga dikatakan wisata dadakan,” jelasnya.

Saking banyaknya warga yang datang ke Asatan. Kendaraan warga diparkir hingga jauh di luar area Bendungan Sampean Baru. Namun pihaknya mengimbau warga untuk mentaati protokol kesehatan.

“Warga itu datang sendiri kesini, tidak kami undang. Mungkin warga tau dari informasi media sosial. Tapi kami tekannya harus mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya