Reporter : Adie | Editor : Nia Erlita

SAMPANG, Terbitan.com – Polemik pemberantasan Mafia Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Sampang masih menjadi pertanyaan bagi banyak pihak, termasuk kalangan aktivis di wilayah itu sendiri.

Pasalnya, pupuk merupakan kebutuhan utama bagi petani untuk memperlancar aktivitasnya. Namun, sayang masih banyak mafia yang mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan lebih. Sehingga lagi-lagi petani yang kembali menjadi korban.

Menurut Aktivis Kabupaten Sampang Ahmad Nuryadi menyampaikan keseriusan Dinas Pertanian atau Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang untuk memberantas Mafia Pupuk Bersubsidi masih jadi pertanyaan, lantaran menurutnya tidak ada terobosan positif yang dilakukan.

“Kami masih ragu terhadap pejabat di Kabupaten Sampang, entah memang tidak terlibat dalam kongkalikong Pupuk atau memang pura-pura. Karena kami lihat tidak ada terobosan yang pro terhadap masyarakat,” ungkapnya, Senin (04/12/2023).

Mas Yayan sapaan akrab Ahmad Nuryadi menilai salah satu terobosan yang ia maksud adalah aplikasi cek kuota Pupuk Bersubsidi yang mestinya bisa diakses oleh semua petani secara langsung. Sehingga, tidak akan ada lagi para Mafia yang berbuat curang terhadap rakyat.

“Jika ada aplikasi yang bisa diakses oleh Petani secara langsung saya yakin tidak akan ada Mafia yang berani bermain, karena mereka akan berurusan dengan rakyat itu sendiri, dan masyarakat akan tau secara langsung berapa jatah pupuk yang ia dapat, karena banyak terjadi misalnya jatah 5 karung Cuma diberi 3 karung,” jelasnya.

Sejauh ini kata Pria Alumnus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu memang ada aplikasi tapi hanya dapat diakses oleh oknum Mafia itu sendiri, baik oleh kios maupun pejabat terkait, sehingga data jatah Pupuk Bersubsidi petani terkesan terbuka tapi tertutup.

“Seharusnya aplikasi itu bisa diakses langsung oleh petani, misal dengan memasukkan Nama dan NIK sudah bisa mengetahui jatah yang ia peroleh. Bukan cuma bisa diketahui oleh orang yang berpotensi nakal akan data itu,” tandasnya.

“Perlu diketahui bahwa Sektor Pertanian selama ini merupakan sektor dengan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sampang, dan sepantasnyalah apabila sektor pertanian mendapat prioritas lebih, baik fasilitas maupun alokasi APBD pada sektor yang di huni mayoritas masyarakat Sampang ini,” pungkasnya.

E-KORAN