Reporter : Wan | Editor : Adie

SUMENEP, Terbitan.com – Menindak lanjuti semangat para alumni santri Raudlatul Iman Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding Sumenep membuat sejumlah alumni senior melakukan musyawarah dan konsolidasi dengan menggelar beberapa pertemuan.

Dari hasil konsolidasi alumni senior tersebut diputuskan untuk membentuk Kompolan Alumni Santri Raudlatul Iman yang kemudian disingkat menjadi Kompolan ASRI.

“Ketika saya usulkan nama ASRI, awalnya ditolak oleh semua tokoh-tokoh senior alumni. Namun setelah saya beri penjelasan secara detail semua sepakat,” ujar Fathol Bari atau Ferry Arbania salah satu inisiator Kompolan ASRI.

Pria yang pernah menjadi Penyiar Radio Nada FM Sumenep dan Redaktur Harian Koran Memorandum Surabaya (Jawa Pos Group) ini menyampaikan pentingnya Kompolan alumni. Menurutnya, akan lebih memudahkan para alumni dalam terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat dan kontribusi penuh kepada Pondok Pesantren Raudlatul Iman.

Pemberian nama Kompolan ASRI diusulkan Ferry Arbania dalam pertemuan pertama pada Selasa Malam tanggal 09 Mei 2023 dikediaman Ustadz M.Ayadi di Desa Gadu Barat.

“Saya mengusulkan agar IKAMARI tidak dibubarkan. Nantinya akan dilakukan sinergitas dengan kegiatan Kompolan ASRI. Itu penting agar tidak terkesan ada perpecahan dikalangan alumni,” imbuh Ferry yang juga pemilik situs berita www.maduraexpose.com ini.

Dukungan yang sama juga disampaikan oleh Hasan Maali, alumni Ponpes Raudlatul Iman yang juga alumnus salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jogjakarta.

“Prinsipnya saya sangat setuju dengan usulan Mas Ferry agar IKAMARI tidak dibubarkan meski sudah terbentuk Kompolan ASRI. Nantinya saling support dan bagi tugas berkaitan dengan alumni dan kepentingan Raudlatul Iman,” timpal Hasan Maali meyakinkan.

Sementara M.Ayadi memberikan usulan agar Kompolan ASRI berkecimpung juga dalam pemberdayaan ekonomi. Salah satunya dengan mengelola kerjasama dengan pertokoan.

“Kompolan ASRI bisa kerjasama dengan pemilik toko dan badan usaha lainnya. Misalnya saya kan punya toko, tiap hari saya keluarkan seribu rupiah untuk Kompolan,maka dalam 30 hari kita sudah punya uang kas sebesar Rp 30 ribu,” uajr M.Ayadi menimpali. ()

E-KORAN