Reporter : Admin Terbitan

Oleh : Fahrur Rozi S.Pd.
Mahasiswa IAIN Madura

OPINI, Terbitan.com – Retorika memiliki peran yang sangat kuat dalam membentuk opini publik. Melalui penggunaan kata-kata yang tepat dan strategi komunikasi yang efektif, retorika mampu mempengaruhi cara orang berpikir, merespons, dan merasakan terhadap suatu isu atau situasi. Di era informasi digital saat ini, kekuatan retorika semakin terasa signifikan karena pesan-pesan yang disampaikan justru dengan cepat menyebar luas dan memengaruhi banyak orang.

Hadirnya retorika, memiliki kemampuan untuk membangun narasi yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap suatu topik. Dari sudut pandang positif atau negatif, pertanyaanya, mengapa retorika dianggap penting digunakan, karena esensinya adalah untuk menyebarkan informasi yang utuh dengan kebenaran, dan bagaimana retorika membangun pemahaman yang lebih baik dalam membentuk komunikasi publik. Namun, di sisi lain, retorika juga dapat disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, manipulasi informasi, atau memperkuat pandangan yang sempit dan tendensius.

Mengapa kita perlu meningkatkan literasi retorika, apa pentingnya? Karena kita perlu kemampuan untuk memahami dan menganalisis pesan-pesan yang disampaikan dengan cermat. Pengetahuan dasar retorik dapat menggiring masyarakat lebih kritis dalam menanggapi informasi yang diterima dan tidak mudah terpengaruh oleh retorika yang digunakan secara tidak etis atau manipulatif.

Sebagai individu yang terlibat dalam lingkungan sosial, saya percaya bahwa retorika dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk mempengaruhi pemikiran dan sikap kolektif.

Pertama, retorika memungkinkan penyampaian informasi yang jelas dan meyakinkan. Ketika digunakan dengan bijak, retorika membantu masyarakat untuk memahami isu-isu yang kompleks dengan lebih baik. Ini memungkinkan terbentuknya opini yang didasarkan pada pemahaman yang lebih dalam dan bukan sekadar terpengaruh oleh pandangan yang dangkal.

Kedua, kekuatan persuasi retorika juga dapat digunakan untuk membangun kesadaran dan dukungan terhadap masalah-masalah sosial yang penting. Dengan menggunakan argumen yang kuat dan empati yang mendalam, retorika dapat memotivasi masyarakat untuk bertindak dalam rangka mencapai perubahan yang positif. Ini alasan mengapa saya percaya bahwa retorika memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk opini publik.

Saya kini telah menyelesaikan penelitian saya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana strata satu (S1) Sarjana Pendidikan (S.Pd.) di Insitut Agama Islam Negeri Madura.

Dalam penelitian saya membahas Retorika Pidato Presiden Joko Widodo yang Bertema “Kita Dipuji Di Mana-mana” dalam kanal YouTube Liputan6

Berdasarkan hasil penelitian, saya menemukan dua fokus penelitian yang keduanya sangat familiar dengan toeri-teori retorika dan bagaimana pesan jokowi disampaikan, mengenai data yang diperoleh ada 26 kutipan data yang sudah dikelompokan sesuai dengan bahasan teori dan fokus penelitian, yang paling menarik dari temuan data analisis ini adalah gaya penyampaiannya saat berpidato, meskipun secara spontan, ia mampu mencegah situasi yang buruk dan sangat menguasai panggung, terlihat bahwa kesan dan pesan yang ingin disampaikannya tepat sasaran.

Opini ini ditulis untuk mengemukakan bahwa retorika adalah alat yang tak bisa terlepas dalam keseharian kita untuk berkomunikasi dengan lawan bicara kita, tentu tak hanya soal dengan siapa kita berbicara, apa yang kita bicarakan, apa yang sedang kita sampaikan itu tergantung bagaimana kita disiplin mengatur pola bahasa dan gaya penyampaian kita.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua kalangan dan menjadi tambahan wawasan dan pengalaman soal retorika dan hal penting untuk menyempurnakan sisi kekurangan yang ada dalam diri kita.

E-KORAN