Reporter : Terbitan Jakarta

BONDOWOSO, kompasjatim.com – Dewan Harian Ranting Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHR BPK 45) resmi dilantik dan dikukuhkan, di pendapa bupati, Senin (7/1/2019).

Dalam pengukuhan itu, dilakukan penyerahan bendera panji, oleh Ketua DHC 45 Bondowoso, Putut Bakti Purnomo S.H., MM kepada ketua DHR BPK 45.

Pelantikan itu, disaksiakan langsung oleh Pj Sekda Agung Trihandono, Dandim 0822 Letkol Inf Tarmuji, Ketua DHC 45 Bondowoso, Putut Bakti Purnomo S.H., MM, Ketua DHD diwakilkan Ketua Dewan Paripurana DHC BPK 45  Provinsi Jawa Timur, Ir H Mustahid Astari, Danramil, Kapolsek, pelajar dan beberapa undangan lain.

Sementara itu, Ketua Dewan Paripurana DHC BPK 45  Provinsi Jawa Timur, Ir H Mustahid Astari menjelasakan, bahwa nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan sudah mulai terkikis, sedikit demi sedikit.

“Apalagi kita memasuki era, di mana orang-orang berpikir prgmatis, atau dalam bahasa Jawa, dikenal dengan pokoe,” katanya.

Maka untuk itu, kata dia, perlua adanya upaya atua penyegaran kepada generrasi penerus, tentang nilai-nilai kebangsaan, kepahlawanan dan kejuangan.

“Semoga ke depan nilai-nilai kebangsaan yang telah diajarkan oleh orang tua kita, terus tertanam pada diri kita, anak-anak hingga cucu-cucu kita,” pungkasnya.

Mewakili Bupati Bondowoso, Pj Sekda Agung Tri Handono dalam sambutannya menjelaskan, bahwa membicarakan suatu nilai, apalagi nilai bangsa, termasuk nilai-nilai kepahlawanan bukan pekerjaan yang mudah dan sederhana.

“Ada kesenjangan yang begitu luar biasa, anatara niat baik bagi generasi muda kita, dengan tangtangan yang harus kita hadapi pada saat ini,” katanya.

Maka sudah barang tentu, kata dia, keberadaan jajaran kepungurasan DHD 45 mulai dari pusat sampai ranting, menjadi sangat penting dan sangat krusial, untuk kemdian menyampaikan nilai-nilai kejuangan, di dalam generasi ke depan.

Menurutnya, di era saat ini, generasi yang memegang teguh nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan sangat dibutuhkan, guna mencegah perusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Serta merusak dan melemahkan moral, khususnya pemuda dan generasi penerus,” jelas pria yang akrab dipanggil Agung tersebut.