Reporter : Admin Terbitan

BANGKALAN, terbitan.com – Bertempat di Gedung Auditorium Lantai 2, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar kuliah umum kepemiluan dan anti hoax, Jumat (15/04/2019).

Kuliah umum tersebut sangat meriah dan disambut antusias para mahasiswa sebab pemateri yang datang dari empat institusi yang berbeda yakni Komisioner Bawaslu Jawa Timur Muh. Ikhwanudin Alfianto, S.Ag, Komisioner KPU Bangkalan Faisal Rahman, S.H, mewakili Polres Bangkalan AKP, Suyitno dan praktisi hukum Dr. Safi’, S.H.,M.H.

Sekitar 250 Mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura mengikuti dengan saksama jalannya kuliah umum yang mengambil tema “Bersama Generasi Millenial Mengawasi Hoax dan Money Politik Demi Terciptanya Pemilih Cerdas dan Berintegritas” tersebut.

Wakil Dekan I Fakultas Hukum UTM Dr. Devi Rahayu, S.H., M.Hum. mengapresiasi jalannya kuliah umum tersebut terlebih lagi ada beberapa institusi yang kompak bisa dihadirkan untuk memberikan edukasi kepada para mahasiswa.

Dirinya berharap kegiatan tersebut menjadi momen transfer ilmu dan juga motivasi karena banyaknya alumni Universitas Trunojoyo Madura yang saat ini juga menjabat sebagai penyelenggara pemilu seperti halnya di Komisioner KPU dan Bawaslu Bangkalan tersendiri.

Hal senada disampaikan oleh Gubernur BEM FH UTM Moch. Syahfudin yang mengatakan bahwa pihaknya sengaja ingin bersama memberikan pemahaman kepada mahasiswa sebagai pemilih pemula untuk menjadi pemilih yang cerdas.

Hal tersebut juga didasari banyaknya berita hoax dan money politik yang menghiasi jalannya pemilu sehingga pihaknya bekerja sama dengan KPU untuk membangun mindset pikiran Mahasiswa bahwa memilih pemimpin suatu hal yang penting untuk kelanjutan masa depan bangsa.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Jawa Timur Muh. Ikhwanudin Alfianto, S.Ag mengajak para mahasiswa agar bersikap aktif dan partisipatif dalam menyikapi fenomena yang selama ini terjadi dalam penyelenggaraan pemilu.

Karena menurutnya lingkungan kampus merupakan lingkungan kaum intelektual yang memiliki objektivitas dan netralitas dalam kontestasi pemilu terlebih lagi saat ini sudah kurang satu bulan mendekati masa pesta demokrasi tersebut.

“Terutama dalam melakukan upaya menciptakan pemilu bersih, serta menghilangkan budaya politik uang di masyarakat. Karena ini jelas dapat merusak mental masyarakat dan bangsa kita,” ucapnya.

Komisioner KPU Bangkalan Faisal Rahman, S.H dalam hal ini yang membidangi partisipasi masyarakat menyuarakan agar mahasiswa memberikan suaranya pada hari pencoblosan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan kepedulian selaku generasi yang terdidik terkhusus dalam kemajuan daerahnya.

“Kita mengharapkan partisipasi mahasiswa dalam menyukseskan pemilu sangat tinggi sehingga tadi yang sudah dijelaskan pentingnya pemilu di negara demokrasi sebab dari sana akan lahir pemimpin kita,’ ungkapnya.

Jika sudah ada penentuan sikap untuk memilih dan punya pilihan maka dirinya mengimbau untuk menolak hoax dan harus damai dalam menyongsong pemilu terlebih lagi jika ada tawaran Money politik.

Menurutnya harga diri dan bangsa selama lima tahun tidak boleh dibeli dengan uang berapa pun karena dengan melenggangnya Money politik tersebut tanpa disadari sama halnya dengan mengisi korupsi di negara kita.

“Jangan berharap korupsi itu bilang kalau dari masyarakatnya sendiri masih berharap dan menerima uang dari peserta pemilu untuk memilih mereka, corongnya di sini sebenarnya, dan kami harap pemilu 2019 angka golput nanti sangat rendah, terima kasih BEM Fakultas Hukum,” ujarnya.

E-KORAN