Reporter : Admin Terbitan

TANGERANG, terbitan.com – Banjir yang menggenangi sejumlah lahan sawah di Kecamatan Kresek, Tangerang dimanfaatkan warga untuk memancing. Warga yang didominasi anak-anak berduyun-duyun mendatangi areal sawah yang terendam di jalan raya Kresek.

Meski dengan peralatan memancing seadanya, mereka bisa mendapat tangkapan ikan yang banyak. Seperti Asro (10), bocah yang bersekolah di MI setempat. Dia memanfaatkan hari libur untuk memancing.

“Dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang sudah dapat lumayan nih, oom. Kebetulan lagi libur sekolah,” ujarnya. Dalalm tiga jam itu Asro mendapatkan ikan sebanyak 4 kg yang kebanyakan adalah ikan betik atau betok dan ikan gabus.

Tidak hanya warga dari Kresek, pemancing juga ada yang datang dari wilayah sekitar seperti Sukamulya dan Cikande. Menurut Dudung, seorang pemancing, sawah di daerah Kresek memang menjadi langganan banjir jika hujan lebat mengguyur.

Para petani di sana juga telah pasrah dengan kondisi seperti ini sebab biasanya saat sawah mereka kebanjiran akan sedikit lama baru surut.
“Makanya sawah di sini banyak yang terlihat seperti danau digenangi air,” ujar warga asal Cikande Serang yang terlihat memancing Senin sore (18/3).
 
Umumnya, warga bersemangat memancing di sawah yang terendam ini karena untuk mendapatkan satu ekor ikan hanya butuh waktu beberapa menit saja. Umpan yanh digunakan pun hanya cacing atau jangkrik yang bisa dibeli di toko-toko pancing. “Ini saya pakai umpan anak jangkrik, baru setengah jam sudah dapat 15 ekor,” ujar Sultan (9), seorang anak yang memancing.
 
Seperti diketahui, kecamatan Kresek Tangerang adalah salah satu wilayah rawan banjir di Tangerang. Banjir besar pernah terjadi tahun 2012 dan 2017. Saat itu ratusan terpaksa harus mengungsi karena air merendam rumah mereka. Ketinggian air akibat luapan sungai Cidurian itu mencapai 80-90 cm.

Selain Kresek, Pemkab Tangerang telah memetakan kecamatan lain yang rawan banjir adalah Kecamatan Kronjo, Sindang Jaya, Pasar Kemis, Cikupa dan Tigaraksa.

E-KORAN