Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Terjadinya dugaan pelecehan terhadap Jurnalis atau wartawan yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur oleh salah satu pemilik Hotel di Sampang mendapat kecaman banyak pihak.

Selain dianggap tak beretika, Pemilik Hotel di Sampang tersebut dianggap melecehkan profesi Jurnalis atau wartawan yang seharusnya dihargai sebagai pilar demokrasi.

Kecaman itu juga muncul dari Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sampang, H. Muhammad Fauzan, MH. M.Si. menurutnya sangat disayangkan ketika ungkapan tercela dilontarkan seorang pemilik perusahaan itu sendiri.

“Tigas wartawan adalah mencari dan mengolah informasi dan mengkonfirmasi kebenaran atas informasi yang di dapat, harus ditanggapi secara baik-baik, dan jika tidak mau menanggapi ya silakan ditolak, sampaikan dengan baik-baik, tidak usah dihina seperti itu,” singkat Fauzan, Selasa (13/09/2021).

Dengan begitu, dalam waktu singkat pihaknya menuntut Pemilik Semilir untuk segera meminta maaf pada semua wartawan di Indonesia khususnya di Kabupaten Sampang secara terbuka dan menyesali perbuatannya.

“Kami tuntut dalam waktu dekat dia harus minta maaf pada seluruh wartawan di Indonesia terlebih Kabupaten Sampang, karena mereka tak hanya menyakiti hati satu wartawan, melainkan semua Jurnalis ikut tersakiti,” kata Ketua Organisasi Pemilik media di Kabupaten Sampang itu.

Bila tidak, kata Fauzan semua wartawan khususnya di Kabupaten Sampang akan murka, dan akan menuntut agar diproses secara hukum dugaan pelecehan terhadap wartawan itu.

Seperti diberitakan terbitan.com sebelumnya pemilik Hotel di Sampang diduga melecehkan wartawan dengan mengaku akan memberikan rokok Penamas jika mencantumkan foto Hotelnya dalam pemberitaan dan menyebut rokok surya terlalu mahal untuk wartawan.

Hal itu terjadi saat wartawan Madura Post melakukan konfirmasi terkait peristiwa terjadinya dugaan penganiayaan yang terjadi di Hotel tersebut beberapa waktu lalu.

Menurut Muhammad Munir wartawan Madurapost pada terbitan.com mengatakan mulanya temannya konfirmasi terkait dugaan terjadinya penganiayaan yang terjadi di Hotel semilir beberapa waktu lalu. Namun, pihak semilir justru menuduh dirinya akan memanfaatkan hal tersebut.

“Setelah saya konfirmasi bukannya ditanggapi secara baik, malah dikira saya mau memanfaatkan hal tersebut, padahal saya hanya ingin meminta keterangan untuk menjadi keseimbangan berita yang akan saya tulis,” ujarnya, Minggu (12/09/2021) kemarin.

Selain itu, pihak Semilir juga seakan melecehkan dirinya dengan meminta mencantumkan Foto Hotelnya dengan jelas, bahkan mengaku akan memberikan rokok jenis Penamas, dan menyebut rokok surya terlalu mahal untuknya.

“Masookkk, lakukan pekerjaan anda dengan baik, saya apresiasi. Om saya request nanti foto semilirnya juga ditampilin ya, jangan tulisan doang. Jangan lupa prequest saya nanti saya kasih rokok penamas, kalau surya terlalu mahal mahal,” ungkapnya menirukan ejekan pesan singkat yang ditulis pihak semilir.

Sementara Dimas pemilik Hotel Semilir Sampang saat dikonfirmasi mengaku lupa dengan apa yang dirinya ucapkan pada wartawan, bahkan dirinya mengelak dan dirinya mengaku tak pernah mengatakan itu.

“Saya lupa, Saya boleh mengajukan hak jawab??, Sampean siapa ya?? Ke yang buat berita saya, Kebenaran apa?? Saya gk merasa nulis,,, mkin teman saya tu,,, saya jg lupa,” singkanya.

E-KORAN