Reporter : Admin Terbitan

SANANA, terbitan.com – Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) Cabang Ternate menilai adu mulut antara Bupati Kepulauan Sula (Kepsul) Hendrata Thes dengan salah satu masyarakat Desa Fagudu pada saat hari pencoblosan di 17 April kemarin adalah sikap yang arogan dan tidak pantas ditujukan ditengah-tengah masyarakat. Sebab selain adu mulut, nyaris terjadi kontak fisik antar dua belah pihak. Hal ini kejadiannya di samping TPS 05 Desa Fagudu.

Peristiwa yang terjadi sudah sekitar lima hari ini, sempat direkam dalam bentuk vidio oleh masyarakat sekitar dan sekarang telah tersebar dimana-mana. Dari keterangan yang media ini dapatkan, peristiwa itu bermula saat Bupati Hendrata yang saat itu bersama dengan sespri dan ajudannya memantau beberapa TPS sekaligus mengembalikan form C6 milik salah satu anaknya yang tidak berada di Sanana. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan.

Usai memberikan C6 Bupati hendak kembali ke mobilnya, tiba-tiba ada warga yang diketahui bernama Syarfudin Makasar mengeluarkan bahasa agar tidak memilih orang diluar Sula. Bahasa pria yang dikenal dengan sapaan Tolo itu langsung didengar oleh Bupati yang saat itu sudah hendak masuk kedalam mobil. Tiba-tiba, Bupati langsung naik pitam dan langsung menuju ke arah Tolo, keduanya langsung pasang dada dan kemudian dihalang Polisi yang saat itu sedang PAM di TPS tersebut.

“Sebagai seorang pemimpin, Bupati tidak harus bersikap seperti itu. Apalagi suasananya hari itu sedang pemilu. Yang jelas kalau bertindak seperti itu disaksikan oleh seluruh masyarakat yang ada disekitar,” kata Ketua HPMS Cabang Ternate Armin Soamole kepada wartawan, Minggu (21/4).

Armin mengatakan, terlihat bahawa Bupati sangat terbawa dengan emosional yang cukup tinggi. Padahal, bagusnya Bupati panggil yang bersangkutan dan mengajak bicara secara baik-baik misalnya ada bahasa-bahasa yang tidak menyenangkan.

“Kan Bupati tidak perlu arogan, apalagi emosional yang begitu tinggi. Sebagai seorang Bupati harus bisa menunjukan sikap yang lebih baik kepada masyarakatnya. Hari itu kalau tidak ada yang menghalangi mungkin mereka berdua sudah berkelahi,” bebernya.

E-KORAN