Reporter : Adie | Editor : Nia Erlita | Publisher : Admin Terbitan

SAMPANG, Terbitan.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sampang harusnya juga terdongkrak dari hasil Retribusi parkir khususnya kawasan Alun-alun Trunojoyo Sampang yang saat ini menjadi tempat utama dalam menikmati tongkrongan malam.

Namun, pendapatan itu tentu justru sangat jauh dari Espektasi yang diharapkan. Bagaimana tidak wilayah yang terkenal ramai itu hanya menyumbang sekitar 150 ribu per hari.

Hal itu disampaikan Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang Hotibul Umam, menurutnya pendapatan retribusi Parkir kawasan Alun-alun Trunojoyo adalah seratus lima puluh ribu sehari.

“150 mas, Dan ini sudah saya laporkan dari awal ATT beroperasi dan pengelola tidak mau dinaikkan, Retribusi Aslinya 450,” tulisnya melalui pesan WhasApps sambil meralat komentarnya, Senin (08/04/2024).

Disinggung atas pengawasan yang lemah apakah pihak Dishub Sampang menerima setoran lain, pihaknya mengaku amanah dengan tugas yang dijalankan, karena hal itu merupakan tidak pidana.

“Alhamdulillah kalau sampean punya pikiran seperti ini, Insya Allah kalau urusan setoran kami amanah pak dan tidak berani main-main dengan hal tersebut. Karena jelas pidana,” jelasnya.

Ditanya kenapa tidak meminta pengelola untuk menyetujui permintaan Dinas Ikhwal kenaikan retribusi Parkir alun-alun itu, pihaknya mengaku tidak bisa memaksa.

“Mon tak gelem mas masak sya hrs tampar dia suruh bayar yg sya mau (Kalau tidak mau masak harus saya tampar suruh bayar yang saya mau)” sambungnya.

Saat ditanya kenapa tidak mengancam dengan melakukan pergantian pengelola atau memutus kontrak terhadap pengelola terkait jika tidak mematuhi aturan Dinas, dirinya mengaku diancam dan tidak berani ambil risiko.

“Tidak segampang itu pak, Nanti ada masalah d lapangan larinya kan ke saya lagi jadi ancaman, yang penting saya sudah laporan pimpinan,” imbuhnya.

Disinggung kenapa tidak melibatkan pihak Kepolisian dalam menangani hal itu, dirinya mengaku sudah mengajukan anggaran namun tidak ada.

“Ya karena g punya dekingan, Sudah kita ngajukan anggaran tapi tidak ada, Ya mau gimana lagi e timbang abe’ yang jadi sasaran,” sanggahnya.

Dirinya menyebut hal itu sudah diketahui banyak pihak, bahkan dirinya lebih baik jadi sasaran wartawan ketimbang jadi sasaran pihak pengelola yang mengancamnya.

“Dan itu ada nuansa-nuansa politik juga dan insya Allah bapak-bapak dewan banyak yang paham, Biar saya jadi sasaran pean dan mungkin shu’udan kami Terima upeti dari mereka, Dan ini bukan hanya parkir ATT saja tapi semua parkir dalam kota,” pungkasnya.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI