Reporter : Terbitan Banten

TANGERANG, terbitan.com – Warga Desa Pasir Ampo Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang mencemaskan jebolnya tanggul penahan air di Sungai Cidurian. Meski sudah berulangkali diusulkan, tapi hingga kini belum diperbaiki.

Hal ini seperti diungkapkan Karja, tokoh masyarakat setempat. “Kami harapkan pemerintah segera membangun tanggul tersebut secara permanen, karena kami khawatir saat memasuki musim hujan nanti banjir kembali terjadi,” ujarnya kepada terbitan.com.

Dia mengingat, tahun 2012 yang lampau, banjir bandang terjadi. Karena tanggul jebol, air merendam ratusan rumah-rumah warga. Bahkan, rumah ketua RT setempat sampai hanyut terbawa air. “Tercatat, ada lima rumah hanyut terbawa kencangnya arus Sungai Cidurian,” kata Karja yang kini jadi staf desa Pasir Ampo ini.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Pasir Ampo Suyatno membenarkan bahwa sampai sekarang tanggul yang jebol itu belum diperbaiki. Karena itu, setiap musim hujan, warga selalu merasa resah karena banjir bisa terjadi kapan saja.

“Kami sudah berulangkali menyampaikan usulan ini kepada pihak Pemkab Tangerang. Tapi disebutkan bahwa perbaikan tanggul ini menjadi tanggung jawab Pemprov Banten,” kata Yatno yang sebelumnya menjabat Sekretaris Desa Pasir Ampo ini.

Dia juga berharap, pemerintah segera merespon apa yang menjadi keinginan warganya agar musibah banjir tidak terulang kembali.

Seperti diketahui, saat banjir bandang 2012 terjadi, sedikitnya ada 5 desa di wilayah Kresek Tangerang yang terendam banjir. Dari lima desa itu, Desa Pasir Ampo merupakan yang paling parah karena posisi tanggul yang jebol berada di desa tersebut.

Penulis: Ananta Putra

E-KORAN