Reporter : Terbitan Jakarta

JAKARTA, TerbitanNews.com – Meletusnya Gunung Merapi hari ini (3/3/2020) turut jadi perhatian media internasional. Media Singapura, Perancis, dan Jerman memberitakannya tepat setelah gunung api di Yogyakarta ini “batuk”.

Kantor berita Reuters yang berbasis di Perancis, menyebut Gunung Merapi meletus pada Selasa pagi dan mengeluarkan kepulan asap setinggi 6.000 meter.

Dilansir kompas.com, Reuters juga mencantumkan Gunung Merapi berlokasi di Pulau Jawa, pulau terpadat penduduk di Indonesia. Akibat dari peristiwa ini, Bandara Adi Soemarmo di Solo ditutup.

“Bandara tersebut ditutup mulai pukul 9.25 waktu setempat, kata Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Indonesia. Empat penerbangan terkena dampaknya,” tulis Reuters.

Kantor berita yang didirikan pada 1851 ini turut mewawancarai Kepala Mitigasi Bencana Yogyakarta, Biswara Yuswantana, terkait zona aman dari lokasi erupsi. “Sampai radius 3 kilometer masih aman,” ungkapnya pada Reuters.

Sementara itu The Straits Times yang berbasis di Singapura berfokus ke kronologi meletusnya Gunung Merapi.

“Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan di twitter-nya erupsi terjadi pada Selasa pukul 5.22 pagi waktu Jakarta selama 450 detik,” tulisnya.

“Hujan abu terjadi di radus sampai 10 kilometer dari puncak,” lanjutnya.

The Straits Times kemudian menambahkan informasi pemerintah setempat tidak mengubah status “Waspada” atau tingkat 2 dari 4 tingkat peringata. Status ini belum diubah sejak Mei 2018.

Ditutupnya Bandara Adi Soemarmo turut jadi perhatian The Straits Times. Media yang berdiri sejak 15 Juli 1845 itu mengutip langsung pernyataan AirNav.

“Penutupan bandara untuk penerbangan sipil disebabkan oleh abu dari Gunung Merapi,” tulis The Straits Times mengutip pernyataan AirNav.

Kemudian Deutsche Welle (DW) juga memberitakan hal yang sama, terkait meletusnya Gunung Merapi dan ditutupnya Bandara Adi Soemarmo.

Namun DW membuat pemberitaannya sedikit berbeda, dengan menambahkan hujan abu melanda sebagian daerah di Solo dan Yogyakarta.

Di bagian akhir, media asal Jerman tersebut menggambarkan Merapi adalah gunung berapi setinggi 2.930 mdpl, yang menjadi tujuan wisata dan ladang bertani.

“Erupsi besar terakhir terjadi tahun 2010 yang menewaskan 340 orang,” tulisnya.

DW menuutup artikelnya dengan informasi Indonesia adalah negara kepulauan dengan 130 gunung berapi aktif.

“Negara di Asia Tenggara tersebut sering dilanda gempa bumi dan gunung meletus, karena letaknya di Cincin Api Pasifik, lokasi di mana lempeng tektonik bertemu,” tutup DW.

E-KORAN