Reporter : Terbitan Jakarta

JAKARTA, terbitan.com – Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Ciputat belum sepenuhnya bersih dari calo.Diduga praktek pungutan liar masih terjadi.

Para calo menyasar orang-orang yang terlihat putus asa saat mengurus pembayaran pajak atau cek fisik kendaraan. Tak tanggung-tanggung, calo tersebut mematok harga hingga ratusan ribu untuk kepengurusan cek fisik saja.

Salah satu warga berinisial SN mengatakan, saat mengurus perpanjangan STNK, ia sempat didekati oleh seorang pria diduga calo menawarkan jasa kepengurusan.

Saat itu ia sedang duduk di kantin tidak jauh dari gedung utama, untuk istirahat sambil menunggu antrian.

“Saya lagi santai terus didatangi oleh orang yang nggak saya kenal. Terus tiba-tiba dia tanya mau ngurus apa mas? Saya jawab perpanjang STNK,” ungkap SN.

Kemudian, lanjut SN, pria tak dikenal itu menawarkan jasa untuk mengurus perpanjangan STNK-nya. Ia pun tercengang ketika pria tersebut menyampaikan hanya butuh beberapa jam untuk perpanjangan STNK. Bahkan tanpa mengantri.

Tentu saja dengan proses yang cepat, biayanya pun cukup tinggi. Untuk biaya cek fisik dipatok dengan harga puluhan ribu, pajak motor dan denda, dan ongkos jalan Rp 100 ribu.

“Padahal setahu saya nggak ada pembayaran cek fisik sebesar itu. Totalnya saya harus keluarkan kurang lebih satu juta,” tegasnya.

Meski sempat menolak, SN pun tergoda bujuk rayu diduga calo itu. Tanpa berfikir panjang, DK sepakat menggunakan jasa diduga calo itu untuk mengurus perpanjangan STNK dan lainnya.

Ia pun harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk membayar pria tersebut.

“Ya kalau ngurus sendiri bisa sampai berjam-jam lebih. Mending saya bayar dia saja cuma beberapa jam jadi,” ujarnya.

Sementara itu, Samsat Ciputat membantah adanya biaya tambahan cek fisik sebesar itu. Sebab, pihaknya sudah sering melakukan penangkapan terhadap calo di tempatnya. “Itu nggak ada biaya tambahan,” tegasnya.

Ia pun meminta kepada SN untuk membawa orang yang dianggapnya sebagai calo tersebut agar di proses secara hukum. “Itu bukan anggota tapi calo atau dia pakai biro jasa.

Makanya bawa saja ke kami biar kami tindak jangan sampai timbul fitnah,” tandas.

Kanit Samsat Ciputat, AKP Subur saat ingin ditemui di kantornya sedang tidak ada ditempat. Sedangkan saat dihubungi melalui Whatsapp malah di block whatsapp saya tersebut

Pesan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menginstruksikan kepada satuan Profesi dan Pengamanan (Propam) baik di Mabes Polri maupun Polda dan Polres untuk merazia kantor Samsat di seluruh Indonesia.

“Saya sudah perintahkan Propam untuk bertindak (merazia) Samsat di seluruh Indonesia,” Kata Tito di Mebes Polri, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Tito menyebut langkah ini sebagai upaya memberantas budaya suap dan pungli di tubuh Polri sesuai dengan program kerja yang dicanangkannya yakni profesional, modern dan terpercaya (Promoter).

E-KORAN