Reporter : Admin Terbitan

TANGERANG, terbitan.com – Para ibu rumah tangga (IRT) di Tangerang yang terseret hutang ke “bank keliling” alias bangke menyisakan cerita getir. Di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang, para IRT ini bahkan sampai sembunyi ke kuburan untuk menghindari penagih.

“Kalau sudah mentok gak bisa bayar mereka bisa ngumpet sampai ke kuburan agar tidak ketahuan penagih,” ujar Ismad, tokoh pemuda desa itu.

Ada juga cara lain yang dilakukan. Mereka mengurung diri di rumah, seolah-olah sedang bepergian. Mengapa sampai demikian? Menurutnya, diantara penagih ada yang bersikap kasar saat menagih. “Bahkan, ada yang disertai ancaman akan menyita barang-barang yang ada di rumah,” ujarnya.

Parahnya lagi, para IRT ini rata-rata tidak hanya berurusan dengan satu “bangke” saja, tapi sampai beberapa. Akibatnya, nyaris setiap hari mereka yang tidak bisa bayar angsuran harus bersiap-siap sembunyi.

Selain itu, di desa ini juga ada sejumlah warung yang bangkrut akibat terjerat bangke. Alih-alih ingin mendapat hutangan untuk modal usaha, tapi karena tingginya bunga, akibatnya mereka justru kesulitan dalam pengembalian.

“Mereka itu jahat. Umumnya, sebelum lunas, warga sudah ditawari untuk hutang lagi. Jadi, nggak pernah ada habisnya,” ungkap Ismad.

Sebelumnya diberitakan, jeratan rentenir berkedok koperasi simpan pinjam alias “bank keliling” telah menjadi momok menakutkan bagi para ibu rumah tangga (IRT) di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang. Mereka yang kesulitan membayar angsuran ke “bank keliling” itu terpaksa harus kucing-kucingan menyembunyikan diri.

E-KORAN