Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Alumni dari lembaga pendidikan Pondok Pesantren Raiyatul Husnan wringin Bondowoso Jawa Timur, segera polisikan akun media sosial (medsos) Facebook bernama Eva Wulandari ke Polres Bondowoso.

Pelaporan itu lantaran akun tersebut diduga melakukan ujaran kebencian yang mengandung unsur penghinaan terhadap sebuah lembaga pendidikan PP Raiyatul Husnan Wringin.

Menurut M Rois, salah satu koordinator alumni MTs/SMA santri Raiyatul Husnan yang geram terhadap ulah akun Eva Wulandari. Ia akan laporkan Kepolisi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.

“Kami akan mengambil tindakan dengan melaporkan akun tersebut ke pihak kepolisian. Karena telah mencemarkan nama baik lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Raiyatul Husnan,” kata M Rois, Kamis (8/8/2019)

Pasalnya, sebagai alumni MTs/MA merasa dirugikan dengan adanya postingan tersebut yang dinilai terlalu berlebihan. Sehingga membuat kemarahan baik itu alumni maupun santri yang saat ini mengeyam pendidikan di Pesantren Raiyatul Husnan.

“Senin akan kita laporkan pemilik akun tersebut, walaupun saat ini postingan sudah dihapus. Namun langkah hukum akan tetap kita tempuh, biar tidak terkesan ada pembiaran. Karena menurut kami itu sudah melanggar UU ITE, dimana pasal-pasal sudah jelas,” pungkasnya.

Adapun postingan dari akun Eva Wulandari, yang ditulis terkait siswa MTs/SMA Raiyatul Husnan Wringin yang dinilai tidak memiliki aturan membuang sampah sembarangan. Padahal disitu masih belum jelas siapa siswa-siswi yang dimaksud.

Bahkan dia menyebutkan dengan jelas yang membuang sampah itu siswa dari sekolah MTs/SMA yang bernaung di PP Raiyatul Husnan.

“Oh jadi gini kelakuan santri entah itu dari MTs/MA Raiyatul Husnan (Raihan) yang jelas itu dari Raihan yaaaa. Buang sampah sembarangan padahal dibawah ada orang duduk-duduk, kan airnya kena. Didepan sekolah Plus Balai lagi. Mak pas senyamanah e tal ontalaghi (ko seenaknya dilempar-lempar) ga punya aturan!!!,” tulisannya dalam akun Facebooknya.

Sejatinya, tidak berhenti menulis disitu saja, dia terus menjustifikasi lembaga pendidikan PP Raiyatul Husnan yang menurutnya tidak mencerminkan sekolah favorit.

“Itu lagi yang ngasik minum kok gak punya pikiran! Sampahnya dibiarkan gitu aja ditengah jalan. Heran masih lebih sopan yang dari pinggiran, masih mau bilang klau Raihan ini sekolah favorit..?? Kayaknya harus mikir 100 kali dehh,” mengakhiri tulisannya dengan emoticon marah.

E-KORAN