Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Pasar Rakyat Kejayan yang megah menjadi pasar rakyat semi tradisional, setelah direvitalisasi tahun anggaran 2017 sebesar Rp 6 miliar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso.

Sayangnya, kios dan los pasar ini penghuninya belum ada. Sehingga bangunan megah tersebut setiap hari masih nampak kosong alias tertutup yang letaknya di Desa Kejayan Kecamatan Pujer.

Kepala Diskoperindag, Drs. Sigit Purnomo saat dikonfirmasi mengakui bahwa pedagang yang menempati kios dan los sudah ada. Walaupun kenyataannya masih belum sesuai harapan.

“Pedagang yang menempati sudah ada, tapi masih belum banyak. Kita kan bukan yang merencanakan, tapi sudah terima hasil limpahan, hasil yang sudah jadi,” katanya, Jum’at (6/9/2019)

Menurutnya, sejauh ini pihaknya sudah berupaya dengan cara pendekatan, agar pasar tersebut bisa beroperasi dengan maksimal. Kendatinya, juga perlu menelusuri jejak kebawah lagi

“Upaya sudah kita lakukan agar pasar ini bisa beroperasi maksimal. Contohnya kalau dulu tidak ada UPT pasar sekarang kita bentuk UPT pasar,” jelasnya.

Lanjut dia, akhirnya tatakelola manajemen pasar yang mengacu pada SNI, nanti bisa tercapai dan terpenuhi.

Ditanya soal faktor pedagang masih enggan menempati pasar Kejayan, dia menjelaskan harusnya dulu pasar sebelum membangun ada kajiannya.

“Tidak tahu dulu kajiannya seperti apa? Saya tidak mau menyalahkan siapa – siapa, tapi ini bagian tugas yang harus kita rehabilitasi. Kita sudah berupaya melalui pendekatan dengan stakeholder untuk memotivasi para pedagang dipinggir jalan di desa Mengok agar secepatnya menempati pasar Kejayan,” pungkasnya.

Pantauan dilapangan kondisi pasar tiap hari hanya ada satu pedagang pisang yang menempati kios depan. Sementara jumlah Los 198 dan Kios 35 dengan ukuran Kios yang ada diluar tepatnya di pintu masuk berukuran 2×2,5 dan yang lain ukurannya 2×3.

E-KORAN