Reporter : Admin Terbitan

RUTENG, terbitan.com – Menjelang hari H pemungutan suara pemilu 2019 yang tinggal 4 hari lagi, caleg DPRD Kabupaten Manggarai dari Partai Golkar, Janggat Yance, SH mengajak masyarakat untuk tidak memilih caleg karna diberi uang.

Caleg yang juga berprofesi sebagai pengacara di Kabupaten Manggarai ini menilai bahwa Money Politic (politik uang) adalah masalah besar dan tidak boleh diremehkan sebab berpotensi mencedrai hakikat Demokrasi.

Pria yang akrab disapa Yance ini menjelaskan bahwa fenomena Money Politic ini sangat rentan dilakukan oleh caleg yang berduit untuk memuluskan hasrat dan ambisi politiknya.

“Pemilu serentak 2019 ini mesti berkualitas. Letak kualitas daripada penyelenggaraan pemilu itu adalah ketika rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, dalam memberi hak suaranya tidak di intervensi oleh kekuatan uang,” tegas mantan Direktur LBH Manggarai ini.

Pemilih dalam memilih figur caleg, lanjut ayah tiga anak ini, haruslah cerdas dan hak suaranya tidak boleh seperri barang yang dapat dibeli.

“Tugas membangun bangsa ini adalah tanggung jawab kita semua. Oleh sebab itu, kita semua wajib menjaga keutuhan bangsa ini. Salah satu tugas kecil namun bermanfaat besar dari kita dalam menjaga keutuhanya adalah tidak boleh memberi ruang kepada kandidat yang bermental kapitalis untuk membeli suara kita dengan murah seperti barang,” jelasnya.

Wakil ketua DPD partai Golkar Manggarai ini menilai, strategi Money Politic adalah cara kotor dan metamorfosis dari penjajahan.

“Itu cara kotor dan merupakan bentuk lain dari penjajahan. Ini harus kita cegah dengan terus bersosialisasi, kita ajak masyarakat untuk menolak uang dari caleg yang membeli suaranya. Salah satunya melalui pembritaan di Media seperti ini. Sebab jika Money Politic ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin Negara berada di ujung kehancuran,” ucapnya.

“Para kandidat yang membagi-bagi uang bukan tidak mungkin ketika terpilih nanti, hal pertama yang dilakukan adalah berusaha mengembalikan uangnya yang habis pada saat proses suksesi. Disitulah peluang KKN terjadi dan yang jadi korban adalah masyarakat,” pungkasnya.

Momentum pemilu serentak ini, kata Yance, mesti media atau ajang memberi pendidikan politik yang baik dan positif bagi masyarakat. Oleh karenanya, dirinya mengajak para Caleg yang berlaga pada kontestasi pemilu 2019 ini untuk tidak membagi-bagi uang kepada masyarakat, tutup mantan Dosen Fak. Hukum Universitas Timor Leste ini.

Untuk diketahui, Janggat Yance, SH dalam lingkungan keluarga dikenal sebagai ayah yang sukses. Sebab, dari tiga orang anaknya, ia berhasil menghantar anak sulungnya menjadi seorang Dokter, dan putri keduanya bekerja di sebuah Bank milik pemerintah daerah (Bank NTT), dan putra bungsunya masih duduk di kelas VI.

Kini ia maju sebagai Caleg DPRD Kabupaten Manggarai dari partai Golkar, Dapil Langke Rembong. Memperjuangkan produk Hukum yang memihak rakyat adalah komitmen tegasnya nanti jika dipercaya rakyat untuk duduk di kursi Dewan.

E-KORAN