MUARA TEWEH, terbitan.com – Tingginya ntensitas hujan semenjak pukul 20.00 WIB diwilayah Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat rumah warga Desa Sikui RT. 01 terkena dampak luapan air hujan dari jalan yang mengalir masuk sampai kedalam rumah yang diduga akibat pekerjaan proyek pelebaran jalan yang sembrono alias asal-asalan.
menutup aliran derainase air (parit)

“Sekitar pukul 21.00 WIB hujan lebat diwilayah Desa Sikui, tidak selang beberapa lama sekitar pukul 21.25 WIB air luapan dari jalan masuk kedalam rumah, padahal jarak rumah saya dari jalan sekitar delapan meter,” terang Repelita Warga korban luapan air jalan kepada media online terbitan.com lewat whatsapp. Selasa 21/04/2020

Lanjutnya, air luapan jalan yang masuk dalam rumah berupa pasir dan campuran batu bara yang pernah terbalik dulu, karena tidak habis diambil sehingga menutup sebagian parit yang tersisa belum tergarap.

“Kalau dirumah tetangga air luapan jalan tidak sampai masuk ke dalam rumah hanya sampai teras campuran pasir dan sisa pecahan batu bara numpuk didepan rumah,” ucapnya.

Sementara untuk aliran derainase air (parit) itu sudah lama tertutup malah yang di sebelah jalan yang diperbaiki dan untuk parit dialiran depan rumah kesadaran kami untuk mengali seberapa mampu supaya air yang meluap dari jalan tidak masuk kedalam rumah.

Repelita berharap kerjakan tuntas dan profesional, memperhatikan dampak lingkungan dan meminimalisir manajemen resiku, dahulukan yang sekiranya dapat merugikan orang lain artinya perbaiki dulu saluran parit supaya tanah timbunan tidak menutupi parit bukan kami tidak suka dengan pembangunan tetapi tolong juga dampaknya diperhatikan karena dampak pandemik ini jangan sampai menambah beban dan stres kami,” pintanya kepada kontraktor dan pengawas pekerjaan dan Pemerintah terkait.

Saat dikonfirmasikan wartawan terbitan.com, Senin (21/04/2020) kepada salah satu pengawas PUPR Kalteng UPTD wliayah DAS Barito melalui whatsapp dengan singkat beliau membalas,” Waduh Bos, klo itu ulun kada tahu pasti, baiknya supaya lebih jelas takun dengan yang punya gawian ja, mungkin ada alasan bubuhannya.

Tambahnya, proyek itu langsung ditangani oleh Kementrian PUPR, tidak ada melibatkan personil dari Dinas PUPR Kalteng, dapat dilihat dari papan proyeknya, disitu tertera uraian kegiatan proyek itu, atau langsung konfirmasi ke PPK atau pengawasnya, ulun jua kada tahu siapa PPK dan pengawas disana, karena tidak dilibatkan dari unsur Dinas PUPR Provinsi, terimaksih infonya, mohon maaf,” terang seorang Pengawas PUPR Kalteng. (Iwan)