MUARA TEWEH, terbitan.com – Diduga akibat intrik antara kepala Desa dan BPD Walur, di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, warga desa tersebut jadi korban, karena belum menerima sepeser pun Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).

Informasi yang dihimpun dari media ini,BPD walur terlalu banyak ikut campur bahkan sampai mendata sendiri para penerima BLT-DD.  Celakanya, data yang dibuat berbeda dengan hasil pendataan yang dilakukan oleh tim desa dan tim gugus tugas Covid-19, sehingga terjadi deadlock.

Sekitar lima bulan perbedaan data tak bisa disinkronkan. Bahkan, buntutnya ada laporan ke Inspektorat dan ke Kejaksaan Negeri Barito Utara. Campur tangan Camat Gunung Timang disepelekan oknum BPD yang bernafsu besar menjatuhkan Kades Walur Sumai. Warga pun kian gigit jari.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan Dinas PMD Kabupaten Barito Utara Samsul Astorijaya, membenarkan, adanya masalah di Desa Walur. Hasil musdessus jumlah penerima BLT-DD 142 kepala keluarga (KK). Sedangkan hasil pendataan pertama cuma sekitar 75 KK.

“Kita tunggu hasil pemeriksaan khusus (riksus) dan hari ini hasilnya susah keluar. Saya pastikan dana masih utuh di kas Desa Walur,” ujarnya Rabu 9/9/2020.

Dalam hasil riksus, warga penerima BLT-DD diminta membuat surat pernyataan bahwa mereka siap mengembalikan uang BLT-DD, jika nanti diketahui mereka bukanlah pihak yang berhak menerima dana tersebut.

“Kita minta kedua pihak cooling down. September merupakan bulan terakhir pelaksanaan penyaluran BLT-DD. Pemdes Walur bisa menyalurkan Rp1,8 juta ditambah Rp300 ribu kepada 142 KK penerima manfaat,” tukas Samsul.(Iwan)

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI