Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Dinas Sosial Bondowoso mengakui bahwa masih banyak data PBI (penerima bantuan iuran) pada JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang perlu diperbaiki.

Contoh yang terjadi pada Herianto (38) warga Desa Kembang RT 23 RW 08, Kecamatan Bondowoso. Dimana, dalam satu keluarganya yang terdiri dari empat orang, hanya Herianto yang kartu PBI JKN atau dikenal KIS yang tak bisa dicetak dan dipakai.

Lantaran NIK atas nama Herianto ternyata masuk dalam data NIK Herianto warga Kecamatan Tlogosari.

“Karena itulah, KIS atas nama Herianto yang warga Kembang tak bisa dicetak,” demikian dituturkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Bondowoso, Zaiful Bahri, Rabu (12/8/2020).

Ia menerangkan, sebenarnya data atas nama Herianto telah diverifikasi dan divalidasi oleh operator SIKS-NG di Pemerintahan Desa. Namun, memang verval akhir dari Kementerian Sosial yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Yakni, April, Agustus, dan Desember.

“Sudah diperbaiki, tapi kan Kementrian masih menunggu akhir Agustus,”jelasnya.

Menurut Zaiful Bahri, kondisi seperti Herianto beberapa kali juga dialami oleh masyarakat lainnya. Mengingat, data yang ada merupakan data lama yang harus terus diverval.

Yakni data di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dispendukcapil, dengan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial DTKS di Dinsos ada yang perlu diperbaiki.

” Kita kesulitannya di data. Bukan kita tak bekerja, bukan desa tak bekerja. Tapi memang ini data lama yang harus terus diverval,”ujarnya.

“Data di SIAK dan DTKS untuk bantuan harus sama. Kalau salah satu tidak cocok, bisa saja keblokir, KISnya tidak aktif, dan sebagainya,”jelasnya Zaiful pada awak media.

Karena itu, pihaknya terus melakukan verifikasi dan validasi data setiap tiga bulan terhadap data penerima bantuan.

Disebutnya masih ada 66ribu jiwa yang data NIK nya perlu diperbaiki. Dan kini pun pihaknya terus melakukan verval.

“Dan itu proses sekarang. Itu salah NIK,”urainya.

Karena kondisi ini, Zaiful mengharapkan juga ada peran aktif masyarakat dalam membantu operator SIKS-NG di desa dalam menvalidasi data.

Diberitakan sebelumnya, Seorang warga Desa Kembang, RT 24 RW 08,Kecamatan Bondowoso bernama Heriyanto (38) kebingungan dengan pembiayaan perawatannya di RSUD Koesnadi.

Pasalnya, Ia tak memiliki kartu PBI Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Padahal Ia sendiri merupakan warga tak mampu.

E-KORAN