Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Tidak sedikit masyarakat Bondowoso, bahkan sudah ratusan dengan statusnya sebagai penderita atau Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Bahkan, makin banyak generasi masa depan bangsa ini yang berstatus ODHA.
Pemerintah yang mengaku akan berupaya mengatasi persoalan ini, misalnya melalui strategi anggaran penanganan dan pencegahan HIV/AIDS, malah semakin menurun.

Dari data yang dihimpun keterbatasan anggaran menyebabkan kesenjangan pemenuhan dana. Strategi rencana aksi penanggulangan HIV dan AIDS di Bondowoso pendanaan tahun 2019 sebesar Rp 100 juta dan tahun 2020 menurun sebesar Rp 50 juta.

Ketua Komisi 4 DPRD Bondowoso, Adi Kriesna, sangat menyayangkan turunnya anggaran penanganan dan pencegahan HIV/AIDS di Pemkab Bondowoso.

Menurutnya, Pemerintah itu sudah memotret bahwa anggaran merupakan kebutuhan yang mendasar. Sehingga penanganan dari sisi preventif maupun penanganan dan pencegahan sudah disertai komitmen anggaran.

Selain itu, dari program penanganan dan pencegahan itu apa? juga harus jelas. Sehingga tidak semata-mata hanya ingin menaikkan anggaran saja.

Lanjut Kriesna, langkah kongkrit terkait penanganan dan pencegahan harus jelas. Memgingat jumlah angka atau Odha di kabupaten Bondowoso ini sudah cukup tinggi

“Kami di Komisi 4 akan menyampaikan pentingnya penanganan dan pencegahan di badan anggaran dan tim anggaran nanti. Bagaimana komitmen pemerintah terhadap HIV/AIDS,” katanya, Senin (18/11/2019)

Selama pemerintah itu harus riel terhadap kebutuhan anggaran penanganan dan pencegahan pihaknya akan mendukungnya.

“Di Komisi 4 kami hanya meminta klarifikasi dan kita tidak bisa mencoret anggaran yang lain kemudian dipindahkan ke penanganan dan pencegahan HIV/AIDS,” ujarnya.

Sebab, sambung Kriesna, pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan punya kebijakan pos – pos yang lain yang juga penting dan strategis.

“Maka penanganan dan pencegahan HIV/AIDS dalam hal ini tidak bisa diselesaikan oleh dinas semata. Akan tetapi juga harus ada keterlibatan tim anggaran yang harus punya komitmen tinggi,” pungkasnya

E-KORAN