Reporter : Admin Terbitan

TANGERANG, terbitan.com – Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang (RSUD) Kabupaten Tangerang mendapat sorotan dari keluarga pasien. Salah satunya layanan bersalin yang ada di rumah sakit yang dikenal dengan nama RS Tobat itu.

Buruknya pelayanan ini dialami oleh Rastina, wanita yang melahirkan di rumah sakit ini. Sang suami, Andi (nama samaran, red), mengaku, istrinya telah ditelantarkan usai melahirkan.

“Bayangkan, saya harus memberi asupan makanan sendiri kepada istri saya lewat selang, sedangkan perawatnya santai saja. Kalau memberi makan secara normal sih tidak masalah, tapi kalau lewat selang kan resikonya besar. Apalagi orang awam seperti saya kan tidak tahu tekniknya,” keluh Andi.

Di sisi lain, para perawat yang umumnya adalah siswa sekolah kesehatan yang sedang PKL itu terkesan lepas tangan terhadap layanan yang seharusnya diberikan kepada pasien.

“Istri saya di sini sudah dua hari ini, tapi tidak mendapat penanganan yang berarti. Untuk memberi ASI kepada anak saya saja sulit. Saya khawatir kondisi anak saya yang baru lahir ini makin lemas karena sudah satu hari satu malam tak menerima asupan ASI dari ibunya,” katanya.

Kondisi ini makin diperparah sikap petugas keamanan setempat berinisial Eh yang menunjukkan sikap tidak santun kepada keluarga pasien. “Harusnya kan setiap pegawai di rumah sakit ini bisa memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh pasien,” ungkap Andi.

Beberapa kali dirinya juga menghubungi nomor layanan rumah sakit, tapi anehnya nomor itu tidak aktif. Sementara sejumlah perawat yang ditanyakan soal itu hanya diam seribu bahasa.

 Atas berbagai perlakukan yang diterima ini, Andi dan istrinya mengaku kapok mendapat layanab kesehatan di rumah sakit milik Pemkab Tangerang ini. “Tadinya istri saya dirujuk ke sini dari klinik persalinan tempat tempat istri saya dirawat sebelumnya dwngan harapan dapat layanan yang baik dan fasilitas lengkap. Namun pelayanan yang diberikan jauh dari harapan,” keluhnya. Hal ini, tambahnya, tidak sesuai dengan motto rumah sakit; Cepat, Tanggap dan Santun.

Sementara, pihak RSUD hingga kemarin belum bisa dikonfirmasi. Saat hendak menemui Direktur RSUD, yang bersangkutan sedang tidak ada di tempat.
 

E-KORAN