Reporter : Adie

SAMPANG, terbitan.com – Gagalnya penyelesaian air bersih atau Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di Kabupaten Sampang mendapat sorotan dari sejumlah pihak. LSM Lira Sampang menilai kegagalan itu berasal dari bidang air bersih yang kurang maksimal.

Bupati Lira Sampang, Sudar, SE., menyampaikan bertahun tahun program SPAM gagal di Kabupaten Sampang, menurutnya ke atas 50 persen kegagalan SPAM di berbagai pelosok di wilayah Bahari tersebut, Senin (26/08/2019).

“Bayangkan mayoritas SPAM di Kabupaten Sampang hanya menjadi monumen atau Tower di Desa-Desa. Masalah mayoritas adalah jika airnya ada tandonnya bocor atau juga sebaliknya. Dan ini adalah persoalan yang serius yang perlu dievaluasi pemerintah,” ujar Sudar pada wartawan.

Sudar khawatir pejabat di lingkungan tersebut tak memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya. Jika tak begitu menurutnya kesalahan-kesalahan yang terus terjadi mestinya dapat diatasi.

“Kami harap Bupati Sampang mengevaluasi kinerja pejabat yang membidangi hal tersebut. Dan semoga pemerintah atau Bupati Sampang dapat mencari sosok yang dapat menangani masalah itu agar tak terus terulang dalam setiap tahun ke depan,” pungkasnya.

Sekedar diketahui kegagalan itu tampak pada sejumlah SPAM di Sampang yang gagal, seperti di Torjun, Komis Kedundung, Sumber Payung, SWRO Mandangin dan masih banyak program yang sama tapi gagal.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI