Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Demi melestarikan bahasa leluhur suku madura, Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso mewajibkan seluruh SMA sederajat menggunakan bahasa madura.

Bahasa madura akan digunakan sebagai bahasa komunikasi antar warga sekolah ditiap hari jumat.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Sugiyono Eksantoso menjelaskan, digunakannya bahasa daerah tersebut sebagai wujud melestarikan kultur, menjaga warisan leluhur agar tetap ada.

“Hari Jumat harus menggunakan bahasa Madura enggi bunten, siswa, guru hingga kepala sekolah. Sebab itu merupakan aset kultur kita yang mulai jarang digunakan,” jelasnya, Senin (20/7/2020).

Disamping bertujuan melestarikan bahasa, dengan berbahasa madura di lingkungan sekolah juga dinilai berdampak positif terhadap pembangunan karakter siswa.

Menurutnya, bahasa madura mengandung nilai sopan santun, baik kepada guru maupun kepada orang tua.

“Bahasa madura akan memberikan tatakrama dan sopan santun,” papar Sugiono.

Sugiyono menginstruksikan agar seluruh kepala sekolah menerapkan kebijakan tersebut. Jika masih ditemui sekolah yang tidak menjalankan aturan tersebut akan diberikan sanksi.

“Ketika ada sekolah yang tidak menggunakan bahasa madura setiap Jumat maka akan dipanggil kepala sekolahnya,” tegasnya.

Untuk teknis penerapannya, disamping akan dioptimalkan peran guru bahasa daerah di masing-masing sekolah, rencanya akan dibentuk tim pengembang bahasa madura.

“Juga bisa melibatkan pensiunan guru yang memiliki potensi berbahasa madura dan Jungkejungan masuk, pinjam,” pungkasnya.

E-KORAN