Reporter : Admin Terbitan

SANANA, terbitan.com – Desa Kou Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) menganggarkan program Pemberdayaan Pembangunan WC 2 Unit, Pembangunan Pagar Kantor Desa, Pembanguan Dreinase yang bersumber dari APBN Dana Desa Tahun 2018 di duga terbengkalai.

Program pembangunan yang seharusnya pada akhir tahun 2018 tersebut sudah rampung dan sudah masuk dalam Laporan SPJ Dana Desa Kuo tahun anggaran 2018, namun yang terjadi di Desa Kou kurang lebih tiga yang dianggarkan diduga belum 100% selesai pembangunannya.

Dari pantauan terbitan. com. Rabu (15/05) Pembangunan Kebersihan lingkungan Bangunan WC 2 Unit senilai Rp 305.391.000,00, Pembangunan Pagar Kantor Desa Kou senilai Rp. 221.032.000,00 dan Pembanguan Draenase dengan ukuran panjang 120 M diduga tidak memilik papan Informasi

Namun hal ini mendapat tangapan dari Pejabat Kapala Desa Kou, Din Gay bahwa anggaran masi kurang sehingga pekerjaan terhambat, karena anggran tahap 3 masi berada di tangan Bendahara, sedangkan Bendahara suda terpidana kuropsi di Rutan KLS IIB Sanana, “Inilah yang membuat Pekerjaan terhambat dan terlihat terbangkalai”. Jelas Kades.

Sementara Ketua Pemuda Desa Kou Fadli Buamona mengatakan Pekerjaan Draenase itu kami baru melakukan pekerjaan penggalian, namun yang belum di lanjutkan dengan alasan Pj Kepala Desa Angarannya habis, “ujar Fadli

Selanjutnya Fadli juga menduga ada yang tidak beres pekerjan Drainase ini karena tidak a da lapan informasi pekerjaan, kami juga belum mendapat upah kerja oleh pihak Kades. katanya

Terwakilan Masyarakat Desa Kou, Marjuki Fatgehipon menyatakan Pekerjaan ini suda hapir memasuki kurang lebih 1 tahun, namun di bulan 3 tahun 2018 lalu. Sekarang suda masuk di tahun 2019.

“Dia menjelaskan aneh bin ajaib entah kemana Anggaran 2018 sehingga pekerja banyak yang belum terselesaikan padahal suda cukup lama”. Tuturnya.

“Marjuki juga berharap agara pihak instansi terkait yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dan Dinas Inspektor inspektorat bisa mengabil langkah agara persoalan yang terjadi di Desa Kou ini bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan masyarakat”. Kata Marjuki.