Reporter : GN. Samoale

SANANA, Terbitan.com – Aset Ternak yang tersisa hanya kandang sapi, sedangkan hewan ternak dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dibangun di Desa Lekokadai, Kecamatan Mangoli Barat, Kabupaten Kepulauan Sula(Kepsul), diduga aparat Lekokadai setempat jual aset BUMDes berupa sapi.

Pasalnya, Badan usaha BUMDes yang telah dibangun tidak memiliki peningkatan ekonomi, seharusnya, badan usaha yang dibentuk bisa memberikan benefit (Imbal Jasa) tinggi.

Bukannya, BUMDes berkembang diduga kuat pengelolaan BUMDes diDesa Lekokadai diduga diinterpensi oleh Kepala Desa Lekokadai bersama aparatnya, Dari persoalan itu terlihat banyak kejanggalan, baik aset BUMDes maupun obset atau bagihasil.

Dari hasil investigasi wartawan media ini, diduga ada unit usaha dalam BUMDes “Lekokadai” hilang dari badan usha tersebut. Unit usaha itu salah satunya, ternak ternak sapi hilang entah kemana.
”,kata sala satu warga yang nama tidak mau di publikasikan kepada wartawan, Minggu (15/03/2020) kemarin.

Saat ditanyakan tatacara pembentukan BUMDes tidak memahami langka awalnya, Karen menurutnya, ia ditunjuk oleh kepala desa untuk mengurus dan mengembangkan yang minim permodalan.

Selain itu juga, saat wartawan media ini mengkonfirmasi soal pengembangan usaha, apakah modal atau potensi usaha (unit usaha)?. Dirinyapun tidak mengetahui secara jelas tatacara pembangunan BUMDes.

“Saya ditunjuk jadi ketua BPD sekaligus Ketua BUMDes pada saat itu, yang jelas kalau untuk membangun BUMDes harus modal yang didahulukan, kalau gak ada modal apa yang harus dikelola oleh BUMDes, “kata M.Matokah

Masih, M. Matokah menjelaskan, dirinya serta pengurus BUMDes tidak tahu secara utuh perosalan sapi yang hilang, karna tidak ada laporan, Namun ada dua ekor sapi yang sakit, sehingga kita sembeli dan sekaligus kita dokumentasi, jangan sampai ada masaalah, “katanya.

“Untuk sapi, berjumlah 100 ekor lebih, saya lupa jumlahnya, akan tetapi pada saat itu banyak sapi hilang, kemudian di potong tinggal kepalanya, namun sebagian aset tersebut ada,” bebernya.

Sementara itu Kepala Desa Lekokadai, Amrin Laode Meko Arham saat didatangi ke kantor maupun di rumahnya tidak menemukan, hingga berita ini ditayangkan. {GNS}