Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Dari 31 lembaga pendidikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau yang lebih dikenal dengan Sekolah Paket di Kabupaten Sampang mayoritas sudah mencairkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).

Kepala Seksi (Kasi) Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Moh. Hanafi Kusairi , S.Pd. M.Pd. mengatakan dari 14 Kecamatan ada tiga puluh satu PKBM di Sampang.

“Untuk PKBM di Kabupaten Sampang ada 31 Sekolah, mulai dari Paket A, B dan C itu semua terbagi di 14 Kecamatan,” ujar Moh. Hanafi Kusairi saat ditemui terbitan.com di ruang kerjanya, Selasa (11/08/2020).

Menurut Kusairi, sapaan akrab Kasi Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) menambahkan tahun ini PKBM mendapat anggaran BOP sekitar Rp6 Milyar dan dicairkan selama dua tahap, sementara besarannya menurutnya sesuai tingkatan.

“Tahap pertama sudah dicairkan dimasa pandemi Covid-19 ini pada Juli kemarin, dan untuk tahap dua akan dicairkan pada November 2020 nanti. Setiap tingkatan beda, Paket A sekitar Rp.700 per siswa/tahun, mayotitas beda Rp.100 ribu antar tingkatan,” jelasnya.

Dianggung mengenai kegiatan belajar mengajar di masa Pandemi Covid-19 ini, ia mengaku sama seperti pendidikan formal lainnya, yakni menggunakan Luring (Luar Jaringan) dan Daring (Dalam Jaringan).

“Sama seperti SD dan lainnya, juga menerapkan Luring dan Daring. Setelah pandemi ini selesai kami akan turun ke masing-masing sekolah terkait, untuk memastikan KBM di sana benar-benar dilakukan,” tandasnya.

Mengenai anggaran, Kusairi mengaku tidak semua siswa mendapat anggaran BOP, melainkan hanya yang berusia di bawah 20 tahun. “Tidak semua dapat, rata-rata hanya yang berusia di bawah 20. Jadi hanya yang dapat BOP hanya yang usianya masih masa sekolah,” pungkasnya. (Adie)

E-KORAN