Reporter : GN. Samoale

LABUHA, terbitan.com – Proses Belajar mengajar pada Sekolah Dasar (SD) Inpres Orimakurunga kecamatan kayoa selatan beragantung pada cuaca, jika pada saat jalannya proses belajar mengajar di saat cuaca buruk hujan atau angin kencang para siswa-siswi pada sekolah tersebut terpaksa harus di liburkan karena Ruang kelas belajar (RKB) pada sekolah tersebut sudah tidak layak lagi di gunakan akibat rusak parah dan hingga kini sekolah SDN INPRES Orimakurunga belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) melalui dinas pendidikan dan kebudayaan Halsel.

Rusaknya seluruh Ruang kelas belajar (RKB) pada SDN Inpres Orimakurunga Tersebut sudah lama, sehingga pihak sekolah sudah membuat proposal permohonan ke Pemda Halsel melalui dinas pendidikan agar RKB pada sekolah tersebut di renovasi atau di bangun baru, hingga sekolah tersebut rusak parah belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk di bangun barunya RKB pada sekolah tersebut sehingga para siswa-siswi pada saat mengikuti proses belajar mengajar berdasarkan pada cuaca jika cuaca alamnya bagus maka siswa-siswi menjalani proses mengajar dengan baik jika cuaca buruk terpaksa para siswa harus di liburkan menunggu cuaca kembali normal.

permohonan pembangunan Ruang kelas belajar (RKB) tersebut sudah di usulkan oleh tiga kepala sekolah sebelumnya yakni mantan kepala sekolah H. Kubais Djumadil, kepala sekolah almarhum Hi Ramli Husen hingga kepala sekolah sekarang Nurhidayah Amir, pun sekolah tersebut belum mendapatkan sentuhan dari pemerintah daerah (pemda) halsel, tidak di banghunnya RKB pada sekolah tersebut di duga kuat karena persoalan kepentingan politik karena Desa Orimakurunga merupakan Desa mantan calon Bupati Halsel Hi Amin Hi Ahmad yang merupakan rival politiknya Bupati Halsel Bahrain Kasuba sehingga sekolah yang sudah rusak parah tidak mau di bangun oleh Pemda Halsel.

Hal ini di sampaikan oleh Ruslan Abdul salah seorang warga Orimakurunga yang juga anggota LSM FDAK Kabupaten Halsel kepada wartawan media ini minggu (16/06/2020) patut di duga kuat ada unsur politik karena berdasarkan data yang di terimanya sejumlah sekolah yang masih layak di gunakan sudah di renovasi bahkan ada yang langsung di bangun baru, ini ada indikasi pilih kasih atau patut di duga ada unsur jual beli proyek sekolah antara pihak diknas dan Oknom kepala sekolah yang RKBnya masih layak namun renovasi atau di bangun baru tersebut. ujarnya.

Sementara itu Bagian perencanaan dinas pendidikan kabupaten Halmahera Selatan, saat berusaha di konbeemasih wartawan media ini melalui saluran telponnya nomor handphonenya tidak aktif. (Hardin)